TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi (2968 mdpl) tercatat mengalami 9 kali gempa guguran (Amplitudo: 4-11 mm, Durasi: 31.6-76.8 detik) selama masa pengamatan Kamis (16/2/2023), pukul 00.00-06.00 WIB.
Sejauh ini, status siaga (Level III) pun masih ditetapkan.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) Yogyakarta menyebut, cuaca Merapi cenderung cerah berawan, dengan angin yang bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
Kemudian, suhu udara berada di kisaran 18-20 °C, kelembaban udara 74-98 persen, dan tekanan udara 655-688 mmHg.
Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Selama Sepekan, Luncurkan 6 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya
Lebih lanjut, BPPTKG juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi , serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. ( Tribunjogja.com )