Politik Global

Minta AS Introspeksi, Beijing Sebut Balon AS Sudah 10 Kali Terbang di Langit China

Penulis: Krisna Sumarga
Editor: Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Balon yang diduga mata-mata China, diambil oleh jurnalis/fotografer AS Alejandro Alvarez

Juru bicara Pentagon mengatakan kepada wartawan mereka tidak ragu pesawat itu digunakan untuk pengawasan.

Kementerian Luar Negeri China menyatakan protes atas penggunaan kekuatan dan serangan AS terhadap pesawat tak berawak sipil.

Pejabat senior Kemenlu AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan AS akan melihat upaya yang lebih luas untuk mengungkap dan menangani kegiatan pengawasan oleh China.

Menurut pejabat itu, balon itu hanyalah salah satu bagian dari program intelijen yang lebih besar dan menjangkau dunia yang menurut Pentagon telah mencakup 40 negara di lima benua.

Program tersebut diduga dijalankan dari pulau Hainan di China selatan, dan menurut pejabat itu, dibuat oleh sebuah perusahaan yang memiliki hubungan dekat dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

“Kami tahu semua balon ini adalah bagian dari armada balon RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yang dikembangkan untuk melakukan operasi pengawasan,” kata pejabat tersebut.

“Perusahaan juga mengiklankan produk balon di situs webnya dan menyimpan video dari penerbangan sebelumnya, yang tampaknya telah memenuhi setidaknya wilayah udara AS dan wilayah udara negara lain,” kata pejabat tersebut.

“Video balon yang diiklankan ini tampaknya memiliki pola penerbangan yang mirip dengan balon yang telah kita diskusikan minggu ini,” tambahnya.

Balon tersebut pertama kali terdeteksi melewati Kepulauan Aleutian akhir bulan lalu dan dilacak oleh Departemen Pertahanan saat melewati daratan Alaska dan Kanada tengah.

Baru menjadi cerita baru setelah balon tersebut tiba di pangkalan rudal nuklir USAF di Montana.

Pada saat itu, AS memutuskan untuk mengamati balon tersebut alih-alih menembak jatuh, tetapi akhirnya melakukannya di lepas pantai Carolina Selatan.

Menurut pejabat Pentagon, pengamatan dekat terhadap balon membantu mereka mengidentifikasi beberapa insiden yang tidak dapat dijelaskan di masa lalu sebagai penerbangan balon juga.

Pesawat mata-mata U-2 yang terbang dekat balon minggu lalu diduga mengambil foto yang menunjukkan antena di balon yang menurut para pejabat dapat digunakan untuk mencegat sinyal komunikasi dan emisi lain dari fasilitas militer AS.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dilaporkan memberi pengarahan kepada 150 pejabat dari 40 kedutaan tentang intelijen mereka di balon China.

Menlu Antony Blinken menunda perjalanannya ke China di tengah kegaduhan balon tersebut.

Namun, Blinken menelepon mantan Menlu China Wang Yi, yang sekarang menjadi pakar diplomatik senior Partai Komunis China.

Blinken menyebut penerbangan balon itu sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan pelanggaran yang jelas terhadap kedaulatan AS dan hukum internasional.(Tribunjogja.com/Sputniknews/xna)

 

Berita Terkini