Perang Rusia Ukraina

Rusia Kembali Peringatkan AS dan Inggris Terkait Plot Bom Kotor Ukraina

Penulis: Krisna Sumarga
Editor: Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap keluar dari laras howitzer kaliber 155 mm yang ditembakkan pasukan Rusia ke kubu Ukraina. Perang sudah berlangsung sejak Februari dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.

Kiev telah membantah tuduhan Moskow. Presiden Ukraina Vladimir Zelensky juga mengatakan satu-satunya pihak yang mampu melancarkan serangan menggunakan nuklir adalah Rusia sendiri.

Sementara itu, PBB meminta semua pihak yang berkonflik untuk menahan diri. Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan pada briefing pada Senin.

Ia mengingatkan, semua pihak harus menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan salah perhitungan atau eskalasi lebih lanjut dari konflik yang sudah menghancurkan.

Harry Fawcett, koresponden Al Jazeera dari Kiev melaporkan, klaim Rusia bahwa Ukraina bermaksud menggunakan "bom kotor" dibantah keras Ukraina dan sekutu baratnya.

"Menurut pihak Ukraina, tuduhan ini bisa jadi karena Rusia meletakkan dasar untuk melakukan sesuatu seperti ini sendiri," kata Fawcett.

"IAEA mengatakan mereka akan mengirim inspektur ke ... dua fasilitas nuklir Ukraina yang Rusia tuduh sedang dalam tahap akhir mengerjakan bom kotor," katanya.

Pengawas nuklir PBB mengatakan pihaknya akan segera mengirim inspektur ke dua lokasi Ukraina atas permintaan Kiev.

"Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengetahui pernyataan yang dibuat oleh Federasi Rusia pada Minggu tentang dugaan kegiatan di dua lokasi nuklir di Ukraina," kata IAEA.

“IAEA sedang bersiap mengunjungi lokasi dalam beberapa hari mendatang. Tujuan dari kunjungan pengamanan adalah untuk mendeteksi kemungkinan aktivitas dan materi nuklir yang tidak diumumkan,” tambahnya.(Tribunjogja.com/RT/xna)

Berita Terkini