Istri TNI Ditembak

Upaya Meracuni dan Menyantet Gagal, Oknum TNI di Semarang Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Istri

Penulis: Hari Susmayanti
Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kopda M, Anggota TNI bersama istrinya yang jadi korban penembakan. Dalam rilis polisi, Kopda M adalah otak pelaku dari penembakan itu karena motif asmara.

TRIBUNJOGJA.COM, SEMARANG - Dalang penembakan terhadap Rina Wulandari, istri seorang anggota TNI di Kota Semarang pada Senin (18/7/2022) lalu akhirnya terungkap.

Otak penembakan tersebut adalah suami korban sendiri, yakni Kopda M.

Kopda M hingga saat ini masih melarikan diri pascapenembakan yang menimpa Rina Wulandari.

Terungkapnya otak pelaku dan motif penembakan istri TNI tersebut setelah aparat kepolisian dan TNI menangkap eksekutor lapangan.

Dari keterangan yang disampaikan oleh para pelaku, Kopda M nekat meminta bantuan dari sejumlah orang untuk menembak istrinya sendiri karena masalah cinta segitiga.

Kopda M gelap mata menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa istrinya karena berselingkuh dengan wanita lain.

Wanita yang menjadi kekasih gelap Kopda M ini tidak mau diajak kawin lari sehingga anggota TNI tersebut melakukan berbagai cara untuk menghabisi nyawa istrinya sendiri.

Kopda M sudah berkali-kali berusaha membunuh istrinya sendiri, mulai dari meracuni korban, menyantet hingga percobaan pencurian dengan kekerasan.

Namun upaya itu tak membuahkan hasil sehingga Kopda M memilih menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi istrinya sendiri.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi dihadiri Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono dan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Mapolda Jateng pada Senin (25/7/2022).

Irjen Pol Ahmad Luthfi menjelaskan dalang kasus ini adalah Kopda M, suami korban.

"Motifnya punya pacar lagi," kata Kapolda dikutip dari Tribunjateng.com.

"Jadi ada 8 saksi yang kita periksa di antaranya saksi W pacarnya (Kopda M)," katanya melanjutkan.

Dari penjelasan W terungkap bahwa Kopda M mengajaknya untuk kawin lari namun menolak.

"Sehingga dia (Kopda M) melakukan tindakan semacam ini melawan hukum, tindakan yang tidak patut," ujar Kapolda.

Halaman
123

Berita Terkini