Pemerintah Susun Roadmap Masa Transisi Pandemi ke Endemi Covid-19

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Mona Kriesdinar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.

Anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto juga mendesak pemerintah segera mengeluarkan skenario masa transisi dari pandemi menuju endemi.

“Apresiasi bagi pemerintah yang berhasil mengendalikan Omicron penyebab utama gelombang ketiga Covid 19, yang ditandai tren terus menurunnya laju reproduksi virus di delapan provinsi besar,” kata Edy.

Dia menilai pemerintah telah berhasil mengendalikan dan menurunkan kecepatan penularan Covid-19. Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay juga bersyukur gelombang ketiga varian Omicron di Tanah

Air tidak sampai memorakporandakan pertahanan kesehatan sebagaimana terjadi pada gelombang kedua varian Delta.

“Kita juga mengapresiasi kinerja dari pemerintah yang selama ini sudah banyak berbuat melakukan antisipasi dalam rangka memutus mata rantai virus dan juga membumihanguskan Covid-19,” kata Saleh.

Hal senada juga dikatakan anggota Komisi IX DPR Saniatul Lativa.

“Kasus Omicron menurun tidak lepas dari sinergitas dan kerja sama semua pihak, termasuk peran serta masyarakat yang disiplin akan prokes dan bersedia untuk divaksin, sehingga Omicron bisa dikendalikan,” kata dia.

Pesan epidemiolog

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan salah satu hal yang harus dipikirkan oleh pemerintah pada masa transisi menuju dari pandemi menuju endemi adalah soal biaya pengobatan pasien Covid-19.

Jika sebelumnya pasien Covid-19 biaya pengobatannya menjadi tanggungan pemerintah alias gratis, maka saat masa transisi menuju endemi perlu dipikirkan alternatif pembiayaan lainnya.

"Ada juga sistem yang dipikirkan bagaimana pemerintah menyiapkan di masa transisi ini yang tadinya untuk orang sakit (Covid-19) ini aspek pembiayaan adanya orang sakit dalam pandemi kan ditanggung pemerintah, masa transisi ini harus disiapkan apakah BPJS Kesehatan, atau apakah ada mekansime lain seperti asuransi dan sebagainya. Lalu bagaimana dengan masyarakat miskin dan ini yang harus disiapkan di masa transisi," kata Dicky kepada Tribun.

Selain soal kesiapan alternatif pembiayaan pengobatan tersebut, Dicky juga menyebut beberapa hal yang harus dilakukan pada masa transisi. Pertama soal cakupan vaksinasi yang memadai. Untuk varian Omicron tahapan aman adalah 90 persen untuk dua dosis dan setidaknya 50 persen untuk tiga dosis.

Kedua mengenai indikator epidemiologi. Angka reproduksinya kalau bisa di bawah satu, lalu test positivity ratenya harus di bawah satu persen kemudian hunian rumah sakit harusnya enggak ada jika level aman atau kalaupun ada jumlah BOR di bawah 10 persen.

Berikutnya angka kematian harusnya di bawah satu persen atau setidaknya kasusnya di bawah 5 per 1 juta penduduk atau di masa transisi per 100 ribu penduduk. Keempat mengenai kesiapan dari sisi individu atau masyarakat maupun lingkungan.

Bagaimana indvidu dan masyarakat harus terbiasa dengan yang namanya personal protect seperti masker, cuci tangan, jika demam atau batuk tidak kerja. Seharusnya pola pikir itu harus terbangun. "Harus adaptasi dengan budaya baru harus ada literasi, sadar jika ada teman positif (Covid-19) melakukan kontak harus menyadari segera isolasi mandiri," ujar Dicky.

Halaman
123

Berita Terkini