Dengan sedikit syukur yang tak rela
Ketika Juli menyapa
Aku sibuk berkarya
Mengorek-ngorek rencana
Meratap gagal yang lebih dari separuhnya
Sesalku lagi-lagi tidak mengajak syukur
Agustus tiba
Ragaku bergelora
Teriak merdeka
Tapi hatiku sendiri terjajah
Lupa bersyukur
Hingga akhirnya sulit untuk menerima
September pun masih sedih
Ragaku berlinang basah
Waktu dipenuhi rasa gelisah
Lupa syukur, lupa belajar untuk pasrah
Kisah Oktober?
Sama seperti November
Rasanya waktu begitu cepat berlalu
Seakan aku belum cukup tidur
Padahal tidurku yang tak teratur
Tak lagi ingat dengan syukur
Kini Desember telah menyapa
Dengan bentuk senyum yang tak selaras dengan rupa
Banyak orang ceria
Tapi sebenarnya dusta
Aku sudah lelah berbelok hati
Sakit rasanya untuk gagal lagi
Sudahlah;
Mimpi tinggallah mimpi
Tapi kesempatan syukurku belum tentu datang lagi
Aku bahagia di bulan Desember atas sehat
Aku bahagia di bulan Desember atas selamat
Maka izinkan aku untuk menjadi orang yang hebat
Karya: Ozy V. Alandika
Baca juga: 50 Kumpulan Kutipan Resolusi Tahun Baru 2022, Tetapkan Hati Raih Masa Depan yang Pasti
3: Hujan Bulan Desember
Sudah akhir tahun tapi masih hujan juga
Rintik-rintik dingin terkesiar mengabar lara
Hatiku lagi-lagi hampa
Sejuknya senja
Sudah tak lagi terasa
Desember kali ini masih hujan
Aku kebasahan oleh renung-renung remang
Khawatir diri
Bagaimana tentang hari esok
Bagaimana dengan hari kemarin
Pening kepalaku memikir bayang
Awan Desember masih tersusun selia
Berkabut tebal
Dengan gemuruh yang sesekali memberontak
Serasa dirinya marah
Ingin membiarkan langit biru menampakan rupa
Puisi 5: Desember Kelabu
Irama langkahku terhenti di penghujung tahun
Napas ini mulai terengah
Banyak impian
Sayang dia pergi dengan jengah
Aku tersadar
Hati ini semakin kosong
Tak ada warna
Tak ada teman
Tak ada sahabat
Sibukku fana
Senyumku gelap
Sedikit pun tak terlirik oleh gemerlap
Ternyata Desember ini kelabu
Harap hampanya menyayat kalbu
Mengurung senyumku dalam belenggu
Serasa ada bangku kosong yang menyuruhku duduk berselimut debu
Desember kelabu
Aku terharu dengan sedihku
Sedih karena tak tampak lagi langit biru
Hingga kini
Aku masih terengah
Aku masih ingin menghabiskan sisa napas untuk menggeru
Karya: Ozy V. Alandika
4. Selamat Tinggal Desember
Selamat tinggal Desember
Datangmu begitu cepat
Singgahmu begitu singkat
Tidak menungguku sempat
Hingga akhirnya kita tak pernah dekat
Padahal aku rindu
Ingin menghabiskan tahun ini sedikit lebih lama lagi
Berpisah sejenak dengan elegi
Menjauhkan diri dari sepi
Selamat tinggal Desember
Bulan penuh rintik-rintik dan tetes hujan
Peramai sepi
Penyepi mereka yang ramai
Mungkin kali ini aku akan lebih sedikit melihat senja
Senja semakin murung
Terkurung dalam larung
Enggan keluar walau semanis apa kutawarkan renjana
Selamat tinggal bulan Desember
Aku pamit
Terima kasih atas waktu yang sempit
Sungguh rasanya sangat sedikit
Tapi hanya syukur yang mestinya aku ungkit
Sekali lagi;
Selamat tinggal Desember
Aku akan pergi
Belajar untuk meninggalkan hari ini
Demi esok yang lebih baik lagi
Karya: Ozy V. Alandika
(MG – M. Febi Anggara )