TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menilai bahwa kebijakan PPKM Level 4 mampu menekan laju penularan Covid-19 di DI Yogyakarta.
Menjelang berakhirnya masa pemberlakuan PPKM pada 2 Agustus 2021, meski tergolong fluktuatif, grafik penambahan kasus Covid-19 harian telah menunjukkan penurunan.
Misalnya selama tiga hari terakhir di mana jumlah penambahan kasus harian terus melandai.
Yakni dari 1.932 kasus pada (30/7/2021) lalu, kemudian menjadi 1.522 kasus, dan sehari setelahnya kembali turun menjadi 1.303 kasus.
Baca juga: Sepekan Perpanjangan PPKM Level 4, Dinamika Kasus COVID-19 Gunungkidul Mulai Melandai
Namun hari ini, penambahan kasus terkonfirmasi sedikit meningkat menjadi 1.566 kasus.
"Mobilitas masyarakat itu memberikan pengaruh pada konfirmasi positif. Positif rate kita juga sampai angka 25 dan 27 persen. Harapannya itu bagian dari hasil dari PPKM," terang Aji, Senin (2/8/2021).
Disinggung penurunan jumlah spesimen yang diperiksa, Aji berdalih bahwa pengetesan memang dilakukan berdasarkan hasil penelusuran kontak erat atau tracing pada individu yang terkonfirmasi Covid-19.
"Jadi kita tidak mau boros tenaga dan alat kalau itu bukan hasil tracing. Hasilnya tidak efektif kalau asal tes. Tracing kita sebenarnya sudah cukup bagus termasuk di Bantul itu 1 banding 15 yang diperiksa," terangnya.
Selain menekan penularan, Pemda DIY tengah fokus untuk menangani masalah tingginya kasus aktif di DIY.
Sejauh ini jumlah kasus aktif di DIY mencapai sekitar 37 ribu kasus. Sebagian pasien ada yang menjalani perawatan di RS maupun menetap di selter isolasi.
Sedangkan sebanyak 30 ribu diantaranya menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Jadi kita masih harus siapkan selter isolasi. Kemarin itu kasus positifnya hampir 3.000 tapi yang sembuh hanya ratusan makannya tertumpuk yang isoman bisa sampai 30 ribu," terangnya.
Lebih jauh, terkait kondisi tingkat keterisian tempat tidur di 27 RS rujukan Covid-19 baik ruang ICU dan non critical, sejauh ini masih tergolong penuh.
Data Dinas Kesehatan DIY menunjukkan bahwa tingkat keterisian RS berada di angka 85,50 persen pada Minggu (2/8/2021) lalu.
Dari 1.462 tempat tidur non critical, sebanyak 1.250 diantaranya telah digunakan.
Baca juga: Peta Sebaran Kasus Baru Covid-19 Indonesia Senin 2 Agustus 2021 : Jateng Tertinggi, Jatim Kedua
Untuk ruang ICU, dari ketersediaan 318 ruangan telah dipakai 240 ruangan.
Saat ini Pemda DIY terus mendorong rumah sakit rujukan untuk terus meningkatkan konversi tempat tidur guna merawat pasien Covid-19.
Karena persentase tempat tidur yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 masih rendah yaitu 32,3 persen.
Selain itu, pihaknya juga mengupayakan adanya penambahan RS darurat di DIY. Sementara ini ada empat bangunan yang disiapkan.
Realisasinya dilakukan sambil berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Bagunan yang disiapkan meliputi Rusun ASN BBWS Serayu Opak dengan kapasitas 136 tempat tidur, RS Hardjolukito berkapasitas 40 tempat tidur, Rusun UGM 168 tempat tidur, dan Rusun Universitas Negeri Yogyakarta atau UNY sebanyak 168 tempat tidur.
"Yang UGM sudah ada pengampunya dari RSA UGM. Sedangkan BBWS dari RS Bhayangkara," tandasnya. (tro)