PM Israel Benjamin Netanyahu Resmi Lengser Setelah Memimpin Selama 12 Tahun, Siapa Penggantinya?

Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu resmi dilengserkan

TRIBUNJOGJA.COM - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, akhirnya resmi dilengserkan dari kursi pemerintahan, Minggu (13/6/2021) waktu setempat.

Pelengseran Benjamin Netanyahu dari kursi perdana menteri terjadi setelah setelah parlemen Israel membuka sesi khusus untuk melakukan pemungutan suara terkait koalisi pemerintahan baru.

Parlemen Israel alias Knesset akhirnya mengakhiri kepemimpinan Netanyahu yang selama 12 tahun berturut-turut menjabat sebagai Perdana Menteri Israel.

Knesset lantas memilih mantan sekutu Netanyahu, Naftali Bennett, sebagai Perdana Menteri Israel yang baru.

Melansir AFP, Bennett merupakan seorang nasionalis sayap kanan Yahudi, jutawan teknologi, dan mantan komandan pasukan khusus Israel.

Baca juga: Cerita Mantan Kepala Intelijen Israel Curi Dokumen Nuklir Iran, 20 Agen Mossad Sukses Tembus Gudang

Baca juga: Sebentar Lagi, Iran Miliki Satelit Canggih, Mampu Awasi Pangkalan Militer Israel

Dia dilantik sebagai pemimpin koalisi delapan partai yang sebenarnya terbagi secara ideologis namun disatukan karena kemuakan mereka terhadap Netanyahu.

Sebelum dilengserkan, Netanyahu bersumpah bahwa dia akan terus berada di politik meski nanti jadi oposisi.

Netanyahu telah lama menjadi tokoh dominan dalam politik Israel.

Oleh pendukungnya, dia disebut sebagai "Raja Bibi" dan "Tuan Keamanan”.  

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (AFP)

Sementara itu, para pengkritiknya menyebut Netanyahu sebagai "menteri kejahatan".

Setelah drama politik yang berlarut-larut selama beberapa pekan terakhir, 60 kursi di Knesset memilih untuk melengserkan Netanyahu sedangkan 59 kursi berpendapat sebaliknya.

Jumlah kursi di Knesset berjumlah 120 kursi. Itu artinya, Netanyahu dilengserkan hanya dengan selisih suara yang sangat tipis.

Ucapan Selamat dari Presiden AS

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan cepat memberi selamat kepada Bennett.

"Saya berharap dapat bekerja sama dengan Perdana Menteri Bennett untuk memperkuat semua aspek hubungan yang erat dan langgeng antara kedua negara,” kata Biden.

Halaman
12

Berita Terkini