TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi terpantau mengeluarkan tujuh kali guguran lava pijar sepanjang periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB pada Senin (7/6/2021).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida menyebut bahwa estimasi jarak luncur maksimal material vulkanik mencapai 2 kilometer.
"Guguran mengarah ke barat daya," tambahnya.
Hasil amatan visual lain menunjukkan gunung tampak jelas.
Kabut 0-II hingga 0-III menyelimuti gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah ini.
Baca juga: UPDATE Aktivitas Gunung Merapi 6 Juni 2021 : Terjadi Dua Kali Luncuran Awan Panas Guguran
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang.
Tingginya sekitar 30 meter di atas puncak kawah.
"Hasil amatan meteorologi cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-19 °C, kelembaban udara 68-88 %, dan tekanan udara 569-708 mmHg," imbuhnya.
Menimbang aktivitas seismik dan vulkanologi tersebut, status Gunung Merapi masih berada di level III atau Siaga.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat pun diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )