Baca tanpa iklan
Ia pun mengubah haluan ke voli pantai pada tahun 2011 lalu, sejak dirinya masuk kelas 1 SMA. Gilang mengemukakan, jika voli pantai lebih menantang dilakukan, karena fisik yang diperlukan harus dua kali lebih baik ketimbang voli indoor.
"Dulu saya diminta ikut kompetisi voli pantai, dan saat itu juga saya juara 1 di Popnas, sampai sekarang saya ketagihan di voli pantai. Selain itu, di voli pantai harus punya fisik lebih baik, belum lagi lawannya bukan cuma manusia, ada pasir, dan angin juga, jelas lebih menantang buat saya," ujarnya menjelaskan.
Baca juga: Kasus COVID-19 Meningkat, Warga Klaten yang Tak Disiplin Isoman bakal Dipindah ke Isolasi Terpusat
Seiring berjalannya waktu, Gilang menjadi langganan Timnas Indonesia untuk menjadi atlet yang berlaga di kejuaraan internasional.
Hal itupun membuatnya tak punya waktu untuk menjadi penggawa salah satu klub di proliga.
"Tidak ada waktu main di proliga, soalnya pasti latihan buat timnas," ujarnya pendek.
Selepas pelatnas, Gilang akan kembali ke Yogyakarta untuk memantapkan latihan di puslatda sekitar dua bulan sebelum hari penyelenggaraan PON. Iapun akan bergabung bersama pemain puslatda PON lainnya, untuk memastikan kerjasama tim dengan rekan-rekannya berjalan dengan baik. (tsf)