PSIM Yogyakarta

PSIM Yogyakarta Benahi Finishing Jelang Hadapi Persib Bandung, Ini Penjelasan Van Gastel

Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul Van Gastel, mengakui persoalan finishing menjadi masalah timnya sejak sebelum kompetisi,

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
FINISHING: Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul Van Gastel ditemui di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PSIM Yogyakarta fokus membenahi finishing atau penyelesaian akhir menjelang menghadapi juara bertahan Persib Bandung di pekan ketiga BRI Super League 2025/2026.

Hal ini mengemuka setelah PSIM baru mampu mencetak 1 gol dari dua laga terakhirnya di kompetisi kasta teratas tersebut.

PSIM diketahui menang 0-1 dari Persebaya di pekan pertama. Gol atas Persebaya ini dicetak oleh Ezequiel Vidal.

Kemudian, PSIM imbang 1-1 atas Arema FC. Satu gol PSIM ini tercipta lewat situasi own goal dimana pemain Singo Edan melakukan tak sengaja membobol gawangnya sendiri.

Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul Van Gastel, mengakui persoalan finishing menjadi masalah timnya bukan hanya di kompetisi, namun sejak di masa pramusim.

"Dari sejak pramusim terutama masalah ketika di final third itu menjadi problem yang cukup penting dan kita akan memperbaiki itu dari pertandingan ke pertandingan," ujar Van Gastel, Selasa (19/8/2025).

PSIM di masa pramusim diketahui hanya mampu mencetak 3 gol dari 6 laga pramusim yang dilalui. Tiga gol ini bahkan dicetak oleh satu pemain yakni Rafinha, ketika menang 2-0 atas Madura United dan 1-0 atas PSIS Semarang.

Meski berjanji akan membenahi penyelesaian akhir timnya, pelatih asal Belanda, mengakui jika ketika memasuki sepertiga akhir lapangan para pemainnya banyak membuat kreativitas dan itu berbeda dibanding pramusim.

Inilah yang membuat pelatih berusia 53 tahun itu yakni anak asuhnya bisa bangkit saat lawan Persib Bandung di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, Minggu (24/8/2025) mendatang.  

"Tetapi positifnya anak-anak sudah bisa bagaimana masuk ke final third dan bisa membuat banyak peluang, untuk finishing akhir memang masih perlu dibenahi," tegasnya.

Dia menegaskan, persoalan finishing bukan hanya berbicara seorang striker, namun juga chemistry antar pemain saat masuk ke kotak penalti lawan untuk menyajikan serangan mematikan.

"Ini bukan permasalahan soal striker tapi bagaimana mereka menemukan chemistry ketika masuk di kotak penalti. Kita harus menunggu, itu hanya soal waktu dan lawan Arema itu laga sulit karena setiap momen berubah situasinya," tukasnya. (Mur)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved