Ia mengatakan di desa sudah ada dua kedai kopi yang dikelola oleh warga.
Biar pun belum bisa rutin tiap hari, tapi setiap sabtu dan minggu banyak wisatawan Solo, Yogyakarta atau Klaten sendiri yang berkunjung untuk menikmati kopi sambil melihat puncak Merapi.
“Ada kedai Kopi Petruk dam satunya saya lupa. Kebetulan kedai Kopi Petruk ini dikelola kakak saya sendiri di Dukuh Bangan, Sidorejo. Kalau ke sini bagus pagi sebelum jam 09.00 WIB atau sore hari sebelum turun kabut seperti musin hujan sekarang ini. Kalau pas beruntung cuaca cerah, melihat Merapi sambil ngopi sangat luar biasa” ungkapnya.
Desa Sidorejo sendiri punya agenda wisata Wulupawetu yang biasa digelar menjalang turunnya bulan Ramadhan.
Harapannya acara wisata itu bisa menarik kunjungan wisata.
“Semoga covid semakin aman. Desa Sidorejo dengan Bundes Sukadana mencoba memperkuat infrastruktur wisata di desa. Ada kopi dark atau medium dalam kemasan sebagai oleh-oleh, sayuran, wisata alam, kearifan budaya Merapi sampai homestay coba kami rintis. Hanya satu kendalanya, akses jalan menuju Deles Indah Desa Sidorejo belum memadai” ungkapnya. (Tim Pemberitaan Dinas Kominfo)