"Banyak yang tidak beroperasi, karena sepi banget. Ya, kan daripada cuma capek, akhirnya pilih libur. Jadi, sekarang ini tinggal sekitar 25 persen yang jalan," ucapnya.
Sementara Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Miyono menandaskan, program QRIS Gumaton, diharapkan bisa meningkatkan akseptasi penggunaan QRIS oleh semua pelaku usaha di Tugu, Malioboro dan Keraton.
Menurutnya, Bank Indonesia juga senantiasa menggandeng PJSP, baik bank, maupun non-bank, komunitas pelaku usaha di sepanjang Tugu, Malioboro dan Keraton, pengusaha DIY, hingga elemen masyarakat, untuk berpartisipasi dalam penyuksesan program 12 Juta Merchant QRIS.
"Di masa pandemi Covid-19 ini, transaksi secara contactless juga dapat memperkecil risiko penyebaran virus, dibanding transaksi dengab uang tunai," jelasnya. (aka)