Anggita dilahirkan di Punung, Pacitan, karena kedua orangtuanya berasal dari kabupaten di Jawa Timur ini.
Lalu merantau dan akhirnya bermukim di Kaliurang.
Ayah Anggita bernama Warseno, yang lebih dikenal lewat julukan Pak Kancil.
Ibunya bernama Suwarni, yang berjualan mi ayam di Jalan Boyong.
Karya pertama Anggita diunggah 6 Februari, berupa timelapse foto.
Sesudah itu dia membuat 12 konten video yang diunggah di channelnya yang terakhir memiliki 114 subscriber.
Galih Jati tak hanya mendukung teknik, tapi juga memberi hadiah ke keduanya dua unit tripod sederhana, yang mereka pakai untuk bikin konten.
“Tripod ini dikasih Mas Galih,” kata Aditya.
Tripod itu mereka tenteng ke mana-mana, saat mencari spot membidik Merapi jika ada kesempatan di luar waktu belajar.
Aditya saat ini sekolah di MTsN 7 Sleman yang berlokasi di Purwobinangun.
Dia di kelas 7. Orang tuanya, bapak namanya Herman Widiyanto asal Wonosobo.
Sedangkan ibunya yang bernama Suwarti, berasal dari Boyolali.
Orang tua Adit bekerja mengurusi sebuah home stay sekaligus camping ground, dan juga tempat pertemuan umum di Kaliurang Barat, persis di tepi Kali Boyong.
Tentang kegemaran barunya, Anggita yang tubuhnya agak gempal, rela bangun sebelum subuh.
Itu rutin dilakukannya tiap hari.