TRIBUNJOGJA.com – Director of West Indonesia Grab Indonesia Richard Aditya mengatakan, pihaknya menggelar program “Yuk Berbagi” untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama di tengah situasi serba menantang seperti saat ini.
“Grab ingin merayakan semangat kebersamaan dari pelanggan dan mitra merchant untuk berbagi kebaikan pada masyarakat,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Tribun Jogja, Senin, (18/1/2021).
Walau sederhana, lanjut Richard, Grab Indonesia berharap inisiatif ini tidak hanya menggerakan masyarakat untuk melakukan kebaikan, namun juga dapat mendorong roda perekonomian lokal.
Terlebih, program ini berjalan berkat kontribusi dari seluruh ekosistem GrabFood, mulai dari pelanggan, mitra merchant, hingga mitra pengantaran.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang telah membantu menyalurkan paket makanan kepada panti asuhan dan pondok pesantren terpilih," tuturnya.
Melalui program ini, Grab berhasil mengajak ribuan pelanggan dan lebih dari 100 mitra merchant GrabFood untuk mendonasikan lebih dari 400 paket makanan ke empat panti asuhan dan pondok pesantren (ponpes) di Semarang dan Yogyakarta.
Program donasi ini digelar sejak November hingga Desember 2020. Restoran yang mengikuti program ini juga memungkinkan pelanggan ikut serta dengan menggunakan kode promo“YUKBERBAGI”.
Saat pelanggan memesan makanan favorit mereka, itu berarti mereka telah menyumbang satu paket makanan untuk anak-anak yatim di panti asuhan dan santri di ponpes.
“Sejalan dengan misi GrabForGood, Grab telah menghadirkan rangkaian inisiatif untuk membantu banyak pihak agar dapat berjuang bersama di tengah pandemi,” ujar Richard.
Dia menyebut, teknologi Grab memudahkan masyarakat dan mitra merchant untuk lebih mudah berbagi serta memberikan kebahagiaan bagi sesama.
Bukan hanya itu, Richard menyatakan, Program “Yuk Berbagi” juga merupakan salah satu bentuk dukungan Grab terhadap UMKM lokal untuk terus berusaha dan dapat menjangkau lebih banyak pelanggan.
“Kami berharap terus dapat menjadi bagian penting bagi masyarakat Indonesia di era ekonomi digital ini,” tutur Richard.
Sebagai informasi, selama masa pandemi Grab turut serta dalam membantu masyarakat dan mitra Grab dengan berbagai rangkaian kegiatan dan inisiatif.
Di Yogyakarta misalnya, Grab telah mendukung program pemerintah dalam menekan penyebaran virus dengan menghadirkan GrabProtect. yaitu protokol keamanan dan kebersihan berkendara dengan perlindungan ekstra bagi penumpang dan mitra pengemudi.
Grab juga menghadirkan dua layanan baru yakni GrabMart dan GrabAssistant yang membantu mendorong roda perekonomian mitra dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di tengah pandemi.
Di Kota Pelajar itu, Grab mendukung pula program SiBakul yang digagas pemerintah daerah dan Dinas Koperasi dan UKM setempat untuk menjadi mitra pengantaran melalui aplikasi JogjaKita.
Kemudian Grab juga telah mendigitalisasi 12.800 pedagang tradisional yang tersebar di 24 pasar tradisional basah di Sleman untuk lebih mudah dijangkau dalam layanan GrabAsisstant.
Riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics menunjukkan kontribusi ekonomi Grab di Yogyakarta mencapai Rp 830 miliar.
Apresiasi dari ACT
Sementara itu, Branch Manager ACT Jawa Tengah Giyanto sangat mengapresiasi program "Yuk Berbagi"dari Grab Indonesia. Sebab program terutki telah mendonasikan ratusan paket makanan ke panti asuhan dan pondok pesantren.
“Menghadapi pandemi yang penuh tantangan ini dibutuhkan gotong-royong dari banyak pihak untuk saling membantu. Grab sudah membuktikan bahwa berbagi kepada sesama itu sangat mudah,” ungkapnya.
Dia juga menyebut, dengan program “Yuk Berbagi” yang digalang Grab ini, masyarakat dan UMKM dapat saling bahu membahu memberikan donasi paket makanan kepada panti asuhan.
“Ini merupakan sebuah langkah kecil yang memberikan dampak besar untuk mereka yang membutuhkan,” tukas Giyanto.
Adapun, selain di Semarang dan Yogyakarta, program “Yuk Berbagi” juga hadir di Medan, Pekanbaru, Lampung, dan Bandung. (*)