Kisah Inspiratif

Kisah Yuenleni, Laboran UGM Jadi Petugas Uji Sampel Swab DI Yogyakarta

Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Yuenleni, Laboran UGM Jadi Petugas Uji Sampel Swab DI Yogyakarta

TRIBUNJOGJA.COM - Namanya Yuenleni, 42 tahun.

Setiap harinya ia bekerja sebagai tenaga kependidikan (tendik) laboran di Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran, Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat (FK-KMK) UGM.

Ia sudah bekerja selama 17 tahun di bagian laboratorium Biokimia untuk menyiapkan kegiatan praktikum mahasiswa kedokteran.

Namun sejak Mei tahun 2020 ini, Leni diajak bergabung untuk uji PCR sampel swab dari pasien terduga kena COVID-19.

Awalnya ia sempat takut dan merasa khawatir, sampai-sampai ia pun meminta izin suaminya soal tugas barunya itu.

Baca juga: Kisah Nenek Chamimah Raih Gelar Sarjana di Usia 78 Tahun, Selesaikan Kuliah 4 Tahun

“Awalnya takut juga, saya ijin suami, syukur dapat izin dan dukungan penuh,” katanya.

Bagi Leni, apa yang dilakukannya merupakan peran kecil dalam membantu pemerintah untuk penanggulangan penyebaran wabah COVID-19.

Ia pun mengaku senang karena sudah ikut berperan, meskipun menurutnya peran tersebut tidaklah seberapa dibanding dengan nakes yang berjuang di garda terdepan.

“Semoga peran kecil saya bisa membantu orang lain. Paling tidak pasien bisa cepat mendapatkan hasilnya sehingga dokter yang menangani lebih cepat menentukan diagnosa,” kata wanita kelahiran Bojonegoro 42 tahun silam ini.

Menguji sampel swab di laboratorium Mikrobiologi FK-KMK UGM sudah sesuai dengan tugas fungsionalnya sebagai pranata laboratorium.

Setiap harinya, kata Leni, laboratorium Mikrobiologi FK-KMK menerima ratusan sampel swab dari RS UGM dan sampel dari sivitas akademika UGM yang melakukan pemeriksaan di klinik Gama Medical Center (GMC).

“Sampel saat ini tiap hari kira 100 an, tapi kita juga menerima sampel dari puskesmas dan faskes di DIY,” ujarnya.

Untuk menjaga agar tidak terjadi penularan, setiap sampel yang masuk, kata Leni, dimasukkan dalam tabung VTM atau Virus Transport Medium.

Lalu sampel yang terbungkus dalam tabung kecil dalam jumlah banyak dimasukkan kembali ke cool box.

Baca juga: Kisah Haru Perjuangan Guru Honorer di Kalimantan, 11 Tahun Berjalan Susuri Hutan demi Mengajar

Penyerahan sampel swab ini pun harus melalui pintu khusus.

Halaman
12

Berita Terkini