Selama BOP tahap 2 belum cair, Edi menuturkan pihaknya masih menggunakan dana dari BOSDA.
Pada masa sebelum pandemi, besaran BOSDA untuk TK adalah Rp 700 ribu per anak per tahun.
"Tapi sejak Maret sampai Agustus kemarin BOSDA tidak turun karena Covid-19. Baru cair lagi 5 Oktober kemarin. Sisanya kami belum tahu (cair atau tidak), padahal transaksi BOSDA 11 Desember harus selesai semua," papar Edi.
Di masa pandemi ini, Edi menambahkan, pemerintah melalui APBD juga memberikan BOSDA khusus berupa pengadaan wastafel dan thermo gun di sekolah berdasarkan jumlah siswa.
"Kami memasang 15 wastafel baru dan thermo gun dapat 3. Totalnya Rp 22,5 juta. Kami belikan wastafel permanen agar tidak mudah rusak saat digunakan anak-anak," jelasnya. (uti)