TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyebut, pihaknya bersama Pemkab Sleman mengalokasikan dana sekira Rp 12 miliar yang digunakan sebagai persiapan mitigasi dan dampak yang bakal ditimbulkan dari aktivitas Gunung Merapi.
Dana tersebut dikatakan berasal dari Dana Tak Teduga yang diakses melalui penetapan status tanggap darurat oleh Pemkab Sleman menyusul naiknya status gunung Merapi menjadi Siaga atau level III.
"Sleman siap. Kan mereka sudah menetapkan status tanggap darurat, sehingga bisa mengakses dana tak terduga, itu informasinya sekitar Rp 12 miliar dan kami kira cukup lah karena harapannya dampak dan letusannya juga tidak meluas," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana, Jumat (6/11/2020).
Biwara menyatakan, persiapan untuk melakukan evakuasi terhadap para lansia, anak-anak, dan warga rentan lainnya juga telah dilakukan dalam beberapa hari ke depan di sekitar kawasan Merapi.
Baca juga: Sebanyak 1.103 Pelaku Wisata di Kota Yogya Masuk Daftar Bakal Calon Penerima Dana HibahÂ
Baca juga: BREAKING NEWS : Bupati Magelang Keluarkan Surat Pernyataan Bencana Merapi
Untuk itu, persiapan barak penampungan juga telah disediakan di sekitar kawasan itu.
Hal itu dilakukan guna mengantisipasi dampak dari naiknya status gunung Merapi menjadi Siaga per 5 November 2020 kemarin.
Pemerintah setempat berkordinasi dengan Kabupeten Sleman disebut telah melakukan serangkaian mitigasi dan persiapan dalam mengahadapi potensi bencana.
"Barak telah dipersiapkan di Glagaharjo dan Gayam. Itu kapasitasnya sekira 300 orang karena Covid-19. Nanti setelah siap, mungkin sudah berangsur-angsur dievakuasi termasuk ternak," ujarnya.
Dia menjelaskan, para warga rentan yang akan dievakusi tersebut merupakan warga terdampak yang berasal dari Kalitengah, Glagaharjo yang berjumlah sekitar 150 an warga dari total 500 warga.
Baca juga: Silakan Cek Rekening, Subsidi Gaji Karyawan Tahap Dua Mulai Disalurkan Hari Ini
Baca juga: Bupati Magelang: Pengungsi Dites Rapid Sebelum Masuk Pengungsian
"Nanti bertahap proses evakuasinya. Tentu logistik dan dapur umumnya juga perlu dipersiapkan," tambah dia.
Biwara melanjutkan, pada tahap awal sejumlah relawan juga diterjunkan ke lokasi yakni meliputi pengelola dapur umum, pengamatan serta dukungan evakuasi maupun penyiapan barak.
Untuk dukungan dana, Biwara menyatakan hal itu tidak menjadi permasalahan meski di tengah pandemi Covid-19 dan memasuki akhir tahun.
Sleman disebut dia telah menetapkan situasi tanggap darurat menyusul naiknya status Merapi.
"Informasinya sekitar Rp 12 miliar, cukup lah saya kira. Dan kami harap dampak dan juga letusannya tidak meluas," ujarnya. (jsf)