Status Siaga Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi : BPBD Sleman Siapkan Tiga Barak Pengungsian

Penulis: Christi Mahatma Wardhani
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto puncak barat Gunung Merapi dari PGM Babadan, Dusun Babadan, Desa Krinjing, Kabupaten Magelang, Jateng, Kamis, 29 Oktober 2020.

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPTTKG) menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada (level 2) menjadi Siaga (Level 3).

Berkaitan dengan peningkatan status Gunung Merapi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman melakukan sejumlah persiapan.

Kasi Mitigasi Bencana BPBD Sleman, Joko Lelono mengatakan pihaknya sudah mengecek dan melihat kembali data masyarakat.

Terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Baca juga: Status Gunung Merapi Naik ke Level Siaga, Ini Beberapa Rekomendasi BPPTKG Yogyakarta

Baca juga: BREAKING NEWS : Pemkab Sleman Umumkan Klaster Penularan Covid-19 di Perusahaan Telemarketing

Baca juga: Tiga Pos SAR Diusulkan Mendapat Jaringan Wifi, Satpol PP DIY Minta Blank Spot di Pantai Teratasi

Ada tiga padukuhan yang berada 5km dari puncak Merapi, yaitu Kalitengah Lor, Kaliadem, dan Pelemsari.

"Kami sudah mengecek data atau mereview data masyarakat kembali. Menurut rekon, erupsi seperti tahun 2006, ancaman bahaya hingga 5 km. Berarti hanya Kalitengah lor, Kaliadem, dan Pelemsari," katanya, Kamis (05/11/2020).

Pihaknya juga sudah menyiapkan barak pengungsian.

Ada tiga lokasi yang sudah disiapkan untuk pengungsian, yaitu barak Gayam, SD Bronggang, dan SMP Sunan Kalijaga.

Baca juga: BREAKING NEWS : Status Gunung Merapi Resmi Naik ke Level Siaga

Baca juga: Fenomena Awan Berbentuk Pusaran Angin Puting Beliung di Puncak Gunung Lawu, Ini Penuturan Warga

Baca juga: Musim Hujan, DPPKP Bantul Imbau Pembudidaya Ikan Atur Kapasitas Air

Dari tiga lokasi tersebut paling tidak dapat menampung 300 warga.

"Karena adanya pandemi COVID-19, perlu ada penerapan protokol jaga jarak. Kapasitas barak Gayam mungkin hanya 100 saja, kemudian akan ditopang di SD Bronggang yang berdekatan dari Gayam, dan juga SMP Sunan Kalijaga," lanjutnya.

Dengan adanya pandemi COVID-19 pula, pihaknya membuat konsep baru untuk warga yang mengungsi.

Lokasi pengungsian akan dibuat sekat-sekat, untuk masing-masing keluarga. (maw)

Berita Terkini