Laporan Reporter Tribun Jogja Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY segera menyelesaikan blank spot internet yang terjadi di beberapa titik di Pantai Selatan Yogyakarta.
Keinginan tersebut muncul lantaran para anggota SAR Satlinmas Rescue Istimewa merasa kesulitan dalam hal komunikasi via daring pada saat penjagaan pantai.
Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengatakan, hampir seluruh pantai di DIY masih kesulitan akses internet.
Namun demikian, untuk tahun Noviar telah mengusulkan dua titik yakni Pantai Parangtritis dan Pantai Sepanjang, serta satu titik lain yaitu di Pos SAR Kaliurang.
Baca juga: BREAKING NEWS : Status Gunung Merapi Resmi Naik ke Level Siaga
Baca juga: Fenomena Awan Berbentuk Pusaran Angin Puting Beliung di Puncak Gunung Lawu, Ini Penuturan Warga
Sementara total kawasan pantai di Gunungkidul terdapat sekitar 102 titik, sementara di Bantul terdapat 30 titik pantai yang kerap dikunjungi wisatawan.
Meski mustahil seluruh pantai dapat terpenuhi sarana dan prasarana (Sarpras) yang memadai, namun usulan pemenuhan Sarpras tersebut akan berlanjut di 2021 khusus untuk titik blank spot di kawasan pantai.
"Kalau untuk Sarpras kami sudah dapat alokasi anggaran di 2021. Untuk tahun ini kami usulkan di SAR Kaliurang, Parangtritis, dan Sepanjang. Nanti untuk wifi kekurangannya akan dilanjut," katanya, kepada Tribunjogja.com, Kamis (5/11/2020).
Ia melanjutkan, urgensi penggunaan wifi tersebut menurutnya sangat penting, lantaran selama ini petugas di lapangan banyak mengeluhkan kesulitan akses internet saat melakukan koordinasi.
Baca juga: Debat Pilkada Malam Ini, Danang Maharsa Siapkan Jurus Pengembangan Potensi Daerah
Baca juga: Musim Hujan, DPPKP Bantul Imbau Pembudidaya Ikan Atur Kapasitas Air
Kesulitan tersebut dirasakan oleh petugas di lapangan dengan petugas Korwil hingga laporan ke kantor Satpol PP itu sendiri.
"Untuk wifi itu kan karena untuk sistem pelaporan teman-teman di lapangan. Mulai dari korwil dengan petugas di lapangan, hingga ke Satpol PP. Kami laporan dua kali sehari," ungkapnya.
Selama ini Satpol PP DIY hanya menggunakan sarana Handy Talky (HT) untuk berkoordinasi.
Itu pun menurut Noviar kondisinya sudah banyak yang mengalami kerusakan sehingga proses pelaporan tidak berjalan maksimal.
"Sehingga untuk pelaporan lebih cepat kami usulkan menggunakan wifi," tegas Noviar.
Untuk tahun berikutnya, Noviar mengusulkan Pantai Wedi Ombo, Jungwok, Drini, dan Pantai Siung.