UPDATE Aktivitas Gunung Merapi Pekan Ini, BPPTKG Yogyakarta Sebut Intensitas Kegempaan Lebih Tinggi

Penulis: Maruti Asmaul Husna
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kubah lava Gunung Merapi

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta kembali memberikan informasi terkini seputar aktivitas Gunung Merapi.

Berdasarkan pemantauan BPPTKG selama sepekan terakhir, tercatat bahwa intensitas kegempaan di Gunung Merapi cenderung meningkat.

Intensitas kegempaan di Gunung Merapi pada pekan ini tercatat lebih tinggi dari aktivitas pekan lalu. 

Selain itu, aktivitas magma Gunung Merapi minggu ini juga kembali meningkat dibanding minggu lalu.

Hal itu ditunjukkan dengan peningkatan intensitas kegempaan dan laju deformasi Gunung Merapi.

Baca juga: BPBD Kabupaten Magelang Cek Desa di KRB III Merapi, Desa Penyangga, dan TEA

Baca juga: Survei BPPTKG, Aspek Kesadaran dan Perilaku Masyarakat KRB Gunung Merapi Masih Rendah

Dari hasil pemantauan BPPTKG Yogyakarta selama periode 23-29 Oktober 2020, kegempaan Gunung Merapi tercatat sebanyak 81 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 864 kali gempa Fase Banyak (MP), 10 kali gempa Low Frekuensi (LF), 367 kali gempa Guguran (RF), 286 kali gempa Hembusan (DG) dan 7 kali gempa Tektonik (TT).

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Jumat (30/10/2020).

Sebagai informasi, kegempaan Gunung Merapi minggu lalu (16-22 Oktober 2020) tercatat 167 kali gempa Hembusan (DG), 63 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 433 kali gempa Fase Banyak (MP), 23 kali gempa Low Frekuensi (LF), 170 kali gempa Guguran (RF), dan 16 kali gempa Tektonik (TT).

Sementara, pada minggu ini dari sisi deformasi atau perubahan bentuk permukaan tubuh Gunung Merapi juga mengalami peningkatan.

Ladang batu pasir di Kali Gendol setelah Gunung Merapi meletus (Tribunjogja.com |)

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 4 cm/hari.

Sementara, minggu lalu pemendekan jarak terjadi sebesar 2 cm/hari.

"Terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik menunjukkan proses pergerakan magma menuju permukaan," ucap Hanik.

Hanik melanjutkan, pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 54 mm/jam selama 50 menit di Pos Kaliurang pada 26 Oktober 2020.

"Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," ungkap Hanik.

Halaman
12

Berita Terkini