BPBD Kabupaten Magelang Cek Desa di KRB III Merapi, Desa Penyangga, dan TEA

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mengecek desa-desa di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Rendika Ferri K
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mengecek desa-desa di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi dan kesiapan dari desa penyangganya.

"Sekarang team sedang cek desa-desa KRB 3 dan cek kesiapan desa penyangganya. Untuk memetakan hambatan-hambatan yg mungkin muncul bila harus terjadi pengungsian. Selain itu, juga peta kebutuhan dalam masa tanggap darurat seperti logistik baik beras, air minum maupun air bersih," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, saat dihubungi oleh wartawan, Minggu (30/10/2020).

Selain mengecek desa di KRB III dan desa penyangga, BPBD Kabupaten Magelang juga memetakan kebutuhan seperti logistik, beras, air minum, dan air bersih.

Tempat Evakuasi Akhir (TEA) dihitung kembali secara kapasitas sehingga sesuai protokol kesehatan.

Pasalnya, pandemi membuat kapasitas dibatasi 50 persen, sehingga alternatif lain seperti membuka peluang pengungsian dengan konsep family to family.

Baca juga: Intensitas Kegempaan Gunung Merapi Minggu Ini Kembali Meningkat, Berikut Rinciannya

Baca juga: Tiga Pesepeda Disiram Cairan Diduga Air Keras di Jalan Palagan Sleman, Ini Kesaksian Korban

"Disamping itu, kami juga menghitung kembali kapasitas TEA sesuai protokol kesehatan saat pandemi covid 19 ini. Dengan masa pandemi ini maka kapasitas berkurang 50 persen bahkan lebih. Sehingga harus dicari alternatif-alternatif lain. Misalnya membuka peluang pengungsian dengan konsep family to family," tuturnya.

Kurang lebih ada 19 desa di KRB III di Kabupaten Magelang dan dua desa di wilayah Kabupaten Boyolali yang harus dilayani.

Mereka berpasangan dengan 42 desa aman sebagai penyangga.

Sementara itu, TEA berjumlah 27 tempat.

Gedung-gedung publik juga disiapkan untuk menampung pengungsian.

Baca juga: BREAKING NEWS: Tambahan 59 Kasus Covid-19, 1 Kasus Meninggal di DI Yogyakarta Pada 29 Oktober 2020

Baca juga: Agrowisata Roemah De Aloe Vera Banggan Kulon Progo, Sajikan Field Trip dan Ragam Olahan Lidah Buaya

"Ada 19 desa KRB 3 di kabupaten Magelang dan 2 desa dari wilayah kabupaten Boyolali yang harus kita layani. Mereka berpasangan dengan 42 desa aman sebagai penyangga. Ada 27 TEA dan sisanya adalah gedung-gedung publik yang memang disiapkan untuk menampung pengungsian," kata Edy.

"Status masih waspada (Gunung Merapi). Yang kami lakukan semata-mata dalam rangka kewaspadaan dan kesiapsiagaan," tambahnya. (rfk)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved