Kulon Progo

Warga Pengasih, Kulon Progo Dirikan Warung Makan Sedekah Secara Gratis bagi Semua Kalangan

Penulis: Sri Cahyani Putri
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warung Makan Sedekah dan Berbagi yang menyediakan menu makan siang gratis bagi semua kalangan yang berlokasi di RT 02 RW 01 Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Banyaknya masyarakat yang masih terdampak di bidang ekonomi membuat Abdul Ghofar (65) terbesit untuk mendirikan warung makan sedekah dan berbagi secara gratis yang menyediakan menu makan siang untuk semua kalangan dan orang-orang yang membutuhkan.

Misalnya guru, karyawan, tukang bangunan bahkan supir becak 

Warung makan sedekah berdiri sejak 8 Agustus 2020 lalu yang berlokasi di RT 02 RW 01 Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.

Warung tersebut buka setiap hari kecuali Minggu mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan Pukul 15.00 WIB dengan menyajikan berbagai menu masakan seperti sayur lodeh, sayur bening, tempe garet, tahu, telur dadar dan sambal.

Pemkab Kulon Progo Imbau Masyarakat Selalu Waspada Jelang Musim Kemarau

"Namun menunya berganti-ganti setiap harinya dan khusus untuk hari Selasa dan Jumat kami menyedikan menu soto," ucapnya.

Selama mengelola warung tersebut, Abdul dibantu oleh keluarga dan sejumlah tetangga secara sukarela.

Dalam sehari, warung tersebut bisa menyajikan 50-70 porsi.

Abdul menceritakan awalnya memiliki ide untuk mendirikan warung makan sedekah saat mendengar informasi melalui WhatsApp mengenai warung makan sedekah yang ada sebelumnya.

Namun ia lupa lokasinya.

"Saya lupa warung tersebut dimana namun dengan adanya warung makan sedekah tersebut membuat saya ingin meniru untuk mendirikan warung yang sama setelah saya pensiun," tuturnya Senin (31/8/2020).

Sebelumnya Abdul Ghofar bekerja sebagai dosen di kampus UAD Yogyakarta namun sudah pensiun sejak Februari 2020 lalu.

Dalam mendirikan warung makan tersebut ia menggunakan dana pribadi selama bekerja menjadi dosen hingga akhirnya banyak donatur yang juga ikut simpatik membantu.

"Sehari sampai tiga hari menggunakan dana pribadi, kemudian ada donatur yang ikut simpati terus memberikan sayur mayur, telur, peyek, makanan kecil setiap hari bahkan ada yang pernah memberi daging ayam," jelasnya. 

"Kalau untuk minuman donatur yang rutin menyumbang es tape setiap jam 09.00 WIB dan disuruh mengambil di rumahnya," sambung Abdul.

Pemkab Kulon Progo Launching Gerakan PKL Patuh Protokol Kesehatan

Halaman
12

Berita Terkini