Soal Rencana Perpanjangan Status Tanggap Darurat Covid-19 di DIY, Ini Kata Sri Sultan HB X

Penulis: Kurniatul Hidayah
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesepeda mengenakan masker untuk di masa pandemi virus Covid-19 melintas di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Kamis (9/7/2020)

Sektor Pariwisata

Selain sektor pendidikan, Aji juga mengatakan terkait sektor pariwisata.

Objek wisata yang ada DIY belum sepenuhnya buka dan hingga saat ini statusnya adalah uji coba dengan menerima kunjungan skala kecil dan bukan wisatwan skala besar yang datang rombongan menggunakan bus.

"Dan kewajiban menggunakan Jogja Pass atau Visiting Jogja di semua destinasi wisata," urainya.

Pintu masuk Malioboro di sisi timur, pengunjung di pedestrian timur berjalan menuju arah selatan, Kamis (11/06/2020). (TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma Wardhani)

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebenarnya menginginkan untuk menggelar launcing pembukaan pariwisata di Bali, namun karena kondisi tidak memungkinkan akhirnya dipindah ke Yogya.

"Tapi kami berkeberatan kalau launching totally open. Risiko kita besar. Saya harap bapak ibu di kabupaten/kota silahkan untuk membuka tapi secara bertahap dilihat risiko sudah dikurangi belum. Dengan Jogja Pass maupun Visiting Jogja kalau dionlinekan dengan provnsi bisa mempermudah untuk tracing. Risiko itu saya harap tidak hanya di ojek wisata tapi hotel dan juga sektor lain," beber Sultan.

Kunjungan Wisatawan Masih Minim, Pedagang Makanan di Malioboro Sepi Pembeli

Lonjakan Kasus Baru Covid-19 Jadi Warning Dunia Pariwisata DIY

Waspada Gelombang Kedua

Ia pun mewanti-wanti jangan sampai ada gelombang Covid-19 kedua di DIY dengan dibukanya sektor lain yakni pendidikan.

"Saya tidak mau ada pengalaman seperti di Korea Selatan, Jepang, Italia, Spanyol yang baru tiga hari dibuka diclose semua karena begitu tiga hari dibuka tambahnya tinggi. Dan itu anak-anak. Risiko seperti ini coba kita hindari dari pada kita repot di belakangnya," ucapnya.

Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu menambahkan, bahwa DIY masih harus mengantisipasi kembalinya pelajar dan mahasiswa untuk bersekolah lagi.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X (Tribun Jogja/ Kurniatul Hidayah)

"Nanti di September kampus akan melaksanakan kuliahnya. Di situ juga jangan sampai terjadi nanti yang positif makin meningkat. Jadi kondisi real yang relatif rendah saat ini itu belum peak. Kita masih nunggu anak-anak kita sekolah dari PAUD sampai perguruan tinggi itu masih puluhan ribu orang. Jadi hati-hati," ungkapnya.

Meski demikian, Sultan menjelaskan bahwa pihaknya menyiapkan diri untuk kebutuhan tak terduga terkait lonjakan kasus maupun untuk antisipasi saat mahasiswa kembali menjalani aktifitasnya di DIY.

"Kita harus punya logistik yang cukup. Pengadaan saat ini, PCR dan sebagainya dengan harapan antisipasi untuk kita tidak grobyakan di tengah jalan . Jadi semua harus diantisipasi dengan baik," tutup Sultan. 

( tribunjogja.com / kurniatul hidayah )

Berita Terkini