Tak hanya berhenti sampai di sana, BWH juga mempertanyakan terkait penghargaan pada paramedis, baik dokter maupun perawat apakah akan terhenti ketika masa tanggap darurat tidak diperpanjang sementara mereka tetap harus merawat pasien yang menderita Covid-19.
• DPRD DIY Minta Pemda DIY Fokus Recovery Ekonomi Meski Tanggap Darurat Diperpanjang
"Refocusing selain memangkas anggaran juga memikirkan kebutuhan untuk tanggap darurat dan Covid-19 itu sendiri," bebernya.
Ia mengungkap bahwa pendapatan daerah turun drastis, pun dengan kemampuan keuangan yang dikatakannya memiliki kondisi yang jauh lebih buruk.
"Kita akan membuat APBD 2021 menjadi Rp 4-5 triliun itu logis sekali. Tahun ini dipangkas Rp 800 miliar, ditambah Rp 600 miliar BTT, dan penurunan pendapatan sekitar Rp 1,8 triliun," ucapnya.
BWH mengatakan tidak dapat berandai-andai tentang pendapatan tahun ini yang akan naik, karena sampai saat ini kenyataan yang didapat pendapatan masih turun.
"Kita bergantung pada pajak kendaraan bermotor, bea balik nama, bahan bakar itu pun kalau tidak ada stressing dari pusat. Kita tidak tahu kondisi keuangan pusat seperti saat ini disampaikan atau tiba-tiba DAU dan DAK berkurang kan makin tidak enak," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)