Tadarus Virtual Mengupas Jenderal Qassem Soleimani, Jenderal Kenyang Perang yang Sufistik

Penulis: Setya Krisna Sumargo
Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayor Jenderal Qassem Soleimani

“Itulah sebabnya ketika Qassem dibunuh, gereja-gereja dan warga Kristen Suriah menunjukkan rasa dukanya. Mendaraskan doa-doa untuknya,” lanjut Musa.

Di mata Musa Kadzimi, Qassem Soleimani adalah tokoh yang berjuang demi kemanusiaan, bukan pikiran-pikiran sempit karena golongan atau pribadi.

Pendapat Musa Kadzimi ini didukung Zuhairi Misrawi, tokoh muda NU yang kerap dipanggil Gus Mis ini.

“Pak Qassem itu wajah kemanusiaan sesungguhnya,” kata Gus Mis. Menurutnya, Qassem tokoh yang siap berkorban sepanjang hidupnya.

Zuhairi Misrawi yang pernah studi di Mesir ini mengritik pemerintah Indonesia yang tidak member respon layak menyusul pembunuhan Qassem oleh militer AS.

“Saya mengritik keras pemerintah Indonesia, Kemenlu yang bersikap abu-abu menanggapi pembunuhan Qassem. Ini sangat saya sesalkan,” kata Gus Mis.

Di matanya, Qassem dan Iran sesungguhnya justru yang paling kongkret menerapkan ideology yang diperkenalkan Bung Karno.

“Iran menerapkan Demokrasi Terpimpin, gagasan yang disampaikan Bung Karno. Saya percaya itu,” tegas tokoh muda nahdliyin yang pernah jadi Timses Jokowi-Makruf Amien di Pilpres 2019.

“Maka, begitu pagi itu saya mendengar Qassem dibunuh AS, saya langsung bilang, AS salah besar,” ujarnya sembari member argumentasi.

Pembunuhan Qassem bagi Zuhairi Misrawi, tidak bias melemahkan Iran. “Iran pascaQassem justru makin kuat. Rakyatnya menyatu,” tegasnya.

Ia lalu mengingatkan pemandangan begitu epic saat proses pemakaman Qasem Soleimani sejak di Baghdad, hingga diarak di beberapa kota hingga tempat peristirahatannya yang terakhir.

Puluhan juta penduduk Iran berpawai di jalan-jalan, melayat dan mengiringkan kepergian veteran perang Irak-Iran itu.

“Hidup itu sederhana seperti diperlihatkan Qassem. Perjuangan itu tidak sia-sia, kata Bung Karno,” lanjut Gus Mis.

Tokoh muda berdarah Madura ini juga menunjukkan betapa kuatnya Iran adalah ketika ISIS melebarkan aksi dan pengaruhnya ke segala penjuru planet ini.

“Hanya Iran satu-satunya Negara di dunia yang tidak dimasuki ISIS. Ini peran Qassem, dan sekaligus ia pula yang memimpin perang mengalahkan ISIS di Irak dan Suriah,” katanya.(Tribunjogja.com/xna)

Berita Terkini