TRIBUNJOGJA.COM - Pandemi Virus Corona baru penyebab COVID-19 hingga kini sudah menginfeksi lebih dari 1,9 juta orang di seluruh dunia.
Penyakit COVID-19 diketahui sangat cepat menular dari orang ke orang. Pencegahan yang disarankan yakni dengan mencuci tangan yang benar.
Mencuci tangan menjadi kunci menghindari penularan virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China akhir 2019 lalu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan mencuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun sudah cukup efektif untuk mencegah penularan COVID-19.
Namun sudahkah Anda melakukannya dengan benar?
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), memandang banyak dari kita mungkin merasa sudah mencuci tangan dengan tepat.
Padahal, jika dievaluasi atau dilihat lagi dengan seksama, proses mencuci tangan yang dilakukan tersebut belum sempurna sehingga tetap membuka risiko tubuh terserang kuman.
dr. Pras menjelaskan beberapa kesalahan umum yang banyak dilakukan saat mencuci tangan, di antaranya yakni:
1. Terlalu sebentar
Dia menegaskan proses mencuci tangan yang benar sebaiknya dilakukan tidak tergesa-gesa. Menurut dia, proses mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun sebaiknya dilakukan minimal selama 20 detik.
Durasi itu penting diperhatikan karena sabun membutuhkan waktu untuk mengangkat kuman-kuman di tangan untuk dibuang bersama aliran air. Selain itu, mencuci tangan selama 20 detik juga diperlukan agar sabun bisa mengingat molekul air dan minyak secara bersamaan dengan maksimal.
• Jengkar Masker Canggih Ciptaan Dosen Unsoed, Menyala Saat Lewat di Daerah Berpasien Virus Corona
2. Melewatan sela-sela jari
Dia berharap dengan adanya Pandemi Covid-19 ini, masyarakat juga bisa belajar cara mencuci tangan dengan baik dan benar. Menurut dia, sebelumnya, banyak ditemui masyarakat yang masih mencuci tangan hanya mengusap dan memberi sabun di area telapak tangan.
“Padahal kuman masih ada di sela-sela jari dan di balik kuku. Jadi bagian ini jangan sampai terlewat,” kata dr. Pras saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (15/4/2020).
3. Tidak mengeringkan tangan dengan maksimal