Update Corona di DI Yogyakarta

Guru Besar Bidang Kesehatan UGM Ajak Masyarakat Kreatif dalam Pencegahan Covid-19

Penulis: Maruti Asmaul Husna
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof. RA. Yayi Suryo Prabandari dalam seminar daring yang diselenggarakan FK-KMK UGM, Rabu (1/4/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia masih terus mengalami peningkatan.

Guru besar bidang kesehatan dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Prof RA Yayi Suryo Prabandari mengatakan peran semua masyarakat terutama para promotor kesehatan sangat penting dalam upaya penanganan Covid-19.

“Saat ini masjid-masjid di kampung banyak yang sudah tidak dipakai salat. Saya dengar itu halo-halonya (mikrofon) banyak yang dipakai untuk menyebarluaskan pengumuman (edukasi tentang Covid-19). Jadi saat ini kita semua harus kreatif,” ujar Yayi dalam seminar daring yang diselenggarakan FK-KMK UGM, Rabu (1/4/2020).

Yayi menjelaskan, di masa pandemi ini informasi terkait Covid-19 sangat banyak berseliweran.

UGM Buka Call Center Covid-19, Banyak Masyarakat Bertanya tentang Skrining Covid-19

Sebagian di antaranya tidak sedikit yang berupa hoaks.

Hal ini menimbulkan kebingungan dan kepanikan masyarakat.

Dia pun mengimbau para promotor kesehatan bertindak mengatasi permasalahan ini, di antaranya dengan menyampaikan kampanye pesan daring yang akurat.

Promotor kesehatan dapat berasal dari masyarakat yang memiliki latar belakang ilmu kesehatan maupun masyarakat umum yang sudah dilatih.

“Informasi yang akurat bisa didapat dari sumber-sumber resmi. Misalnya, Kemenkes atau universitas-universitas, baik yang memiliki fakultas kesehatan maupun tidak. Sebab, badan resmi tersebut biasanya sudah menyaring informasi yang ada,” tutur Yayi.

Selain itu, lanjut Yayi, peran promotor kesehatan lainnya adalah menjelaskan dan menghentikan pesan yang keliru.

Gejala Virus Corona Selain Batuk dan Sesak Napas, Berdasarkan Pengalaman Pasien Positif COVID-19

“Misal saat ini muncul pertanyaan masyarakat tentang berapa lama harus berjemur (untuk membunuh virus). Promotor kesehatan bisa bekerja sama dengan ahli di bidang ini sebelum menyampaikan informasi kepada masyarakat,” tukasnya.

Peran promotor kesehatan lainnya yang tak kalah penting, lanjut Yayi, yakni menggalang kerja sama antar organisasi dan menyampaikan pesan positif, pola hidup bersih sehat (PHBS), serta gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).

Secara definisi, jelas Yayi, promosi kesehatan menurut WHO adalah proses untuk membuat masyarakat melakukan kendali dan memperbaiki kesehatan.  

“Dalam sasaran promosi kesehatan, perlu ada kolaborasi dengan individu (misalnya melalui call center atau aplikasi pesan), organisasi, komunitas, dan pemerintah,” ungkap Yayi.

Halaman
12

Berita Terkini