Jawa

Masker Jadi Barang Langka di Magelang, Kalaupun Ada Harganya Mahal

Penulis: Rendika Ferri K
Editor: Ari Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Papan kertas bertuliskan masker kosong yang dipasang oleh pengelola di Apotek Pendawa Jaya di Jalan Jenggolo Nomor 53, Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Kamis (5/3)

"Sejak kekosongan, harga naik melonjak. Harga terakhir dan termahal sebelum kosong, kita dapat masker yang paling jelek aja, satu box Rp 100ribu. Kami jual Rp 125 ribu. Dari pabrik sudah harga segitu. Hand sanitizer terakhir sebelum habis, kita sudah sampai dapat harga Rp 125 ribu dari Rp 50 ribu, tetapi habis itu kosong. Kalau ada masih ada barang, walaupun mahal, mungkin kami akan stok, tapi karena memang kosong tidak bisa menyetok," kata Eunike.

UPDATE Virus Corona Hari Ini: Jumlah Negara yang Laporkan Kasus 85, Pasien Sembuh 53.688 Orang

Banyak pembeli yang kecewa setelah mengetahui tidak ada lagi masker yang dijual.

Setiap hari, ada 10-15 orang yang datang ke Apotek Pendawa Jaya, menanyakan masker dan hand sanitizer.

Pihak apotek pun terpaksa menolak, karena memang stok yang sudah tidak ada.

"Banyak yang menanyakan masker setelah ada corona, terutama setelah corona masuk Indonesia dan ada kabarnya. Hampir setiap hari, ada 10 atau 15 orang menanyakan masker dan hand sanitizer. Hand sanitizer tidak ada sama sekali atau kosong. Pembeli kecewa," kata Enike.

Meski begitu, Eunike mengatakan, pihak apotek juga mengedukasi pembeli, menyarankan untuk membeli multivitamin atau penambah daya tahan tubuh yang dinilai lebih efektif untuk menanggulangi penyakit ini.

"Kami menyarankan beli multivitamin aja. Multivitamin ini tidak ada orang yang mencari. Padahal pakai masker atau hand sanitizer sebetulnya kalau daya tahan tubuhnya tidak bagus kan percuma. Kalau tetap maunya beli masker, kita tolak. Tetapi kalau kita edukasi, masih bisa, tawarkan ke produk imun, naikin daya tahan tubuh lebih berguna," ujar Eunike.

Salah seorang warga, Dini, mengeluhkan kelangkaan masker ini.

Ia mengaku sudah mencari masker ke sejumlah apotek yang ada di Kota Magelang, tetapi mereka tidak menjualnya karena kosong.

Ia sampai harus mencari di toko-toko online yang menjual masker.

Meski begitu, ia masih memiliki separuh boks di rumah dan mulai menipis.

"Saya mencari masker sudah tidak ada. Mencari di online juga. Saya butuh itu untuk dikirim ke saudara saya di Jakarta. Di sana, sudah mahal sekali," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkini