Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dampak adanya corona, produk masker dan hand sanitizer mulai menjadi langka di Kota Magelang.
Sebagian apotek yang ada di Kota Magelang bahkan tak lagi menjual masker ataupun hand sanitizer, karena stok produk yang kosong dari pabrik ataupun distributor.
Kalaupun ada, harganya naik berkali-kali lipat.
Seperti di Apotek Pendawa Jaya di Jalan Jenggolo Nomor 53, Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang ini.
Produk masker dan hand sanitizer di apotek tersebut telah kosong, sejak maraknya isu mengenai Corona Virus atau COVID-19 ini. Kekosongan ini terjadi sejak 3 minggu hingga 1 bulan yang lalu.
• Aksi Simpatik, Anggota PPJAI Bagi-bagi Jamu Gratis di Banyumas untuk Cegah Penyebaran Virus Corona
"Masker di apotek sini kosong, sejak tiga minggu hingga sebulan yang lalu. Produk masker atau hand sanitizer, kosong. Nanti datang lagi stok dari pabrik yang lain dengan kualitas yang berbeda, tetapi harga mahal. Kosong beberapa saat, datang lagi 13-14 box, dan itu bisa habis dalam sehari," kata Eunike, Apoteker di Apotek Pendawa Jaya, saat diwawancarai di apotek, Kamis (5/3/2020).
Harga kedua produk kesehatan itu juga melambung tinggi setelah ada masalah corona ini.
Harga umum sebelum marak isu corona ini, masker per lembar hanya Rp 1.000.
Satu boks masker berisi 50 lembar dihargai Rp 22 ribu untuk kualitas biasa, Rp 24 ribu kualitas medium, dan Rp 28 ribu kualitas bagus.
Hand sanitizer kemasan 500 mililiter sendiri dihargai Rp 50 ribu.
Namun, sejak kekosongan ini, harga naik berkali-kali lipat.
Satu boks masker berisi 50 pcs mejadi Rp 100ribu dari semula hanya sekitar Rp 22 ribu-an.
Harga itu sudah merupakan harga pabrik. Apotek menjualnya dengan harga Rp 125 ribu.
Sementara itu, hand sanitizer, harganya mencapai Rp 125 ribu dari harga semula Rp 50 ribu saja.
"Sejak kekosongan, harga naik melonjak. Harga terakhir dan termahal sebelum kosong, kita dapat masker yang paling jelek aja, satu box Rp 100ribu. Kami jual Rp 125 ribu. Dari pabrik sudah harga segitu. Hand sanitizer terakhir sebelum habis, kita sudah sampai dapat harga Rp 125 ribu dari Rp 50 ribu, tetapi habis itu kosong. Kalau ada masih ada barang, walaupun mahal, mungkin kami akan stok, tapi karena memang kosong tidak bisa menyetok," kata Eunike.
• UPDATE Virus Corona Hari Ini: Jumlah Negara yang Laporkan Kasus 85, Pasien Sembuh 53.688 Orang
Banyak pembeli yang kecewa setelah mengetahui tidak ada lagi masker yang dijual.
Setiap hari, ada 10-15 orang yang datang ke Apotek Pendawa Jaya, menanyakan masker dan hand sanitizer.
Pihak apotek pun terpaksa menolak, karena memang stok yang sudah tidak ada.
"Banyak yang menanyakan masker setelah ada corona, terutama setelah corona masuk Indonesia dan ada kabarnya. Hampir setiap hari, ada 10 atau 15 orang menanyakan masker dan hand sanitizer. Hand sanitizer tidak ada sama sekali atau kosong. Pembeli kecewa," kata Enike.
Meski begitu, Eunike mengatakan, pihak apotek juga mengedukasi pembeli, menyarankan untuk membeli multivitamin atau penambah daya tahan tubuh yang dinilai lebih efektif untuk menanggulangi penyakit ini.
"Kami menyarankan beli multivitamin aja. Multivitamin ini tidak ada orang yang mencari. Padahal pakai masker atau hand sanitizer sebetulnya kalau daya tahan tubuhnya tidak bagus kan percuma. Kalau tetap maunya beli masker, kita tolak. Tetapi kalau kita edukasi, masih bisa, tawarkan ke produk imun, naikin daya tahan tubuh lebih berguna," ujar Eunike.
Salah seorang warga, Dini, mengeluhkan kelangkaan masker ini.
Ia mengaku sudah mencari masker ke sejumlah apotek yang ada di Kota Magelang, tetapi mereka tidak menjualnya karena kosong.
Ia sampai harus mencari di toko-toko online yang menjual masker.
Meski begitu, ia masih memiliki separuh boks di rumah dan mulai menipis.
"Saya mencari masker sudah tidak ada. Mencari di online juga. Saya butuh itu untuk dikirim ke saudara saya di Jakarta. Di sana, sudah mahal sekali," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)