Mulai pukul 20.00 WIB malam, bahan dan peralatan di dapur sudah lengkap, ia pun mulai memasak.
Beras dimasukkan ke dalam wadah ketupat yang terbuat dari janur, hingga hampir penuh.
Ketupat berisi beras itu dimasukkan ke dalam panci sarang atau soblok.
Ketupat dimasak semalam.
Biasanya selepas subuh, ketupat sudah matang.
Semula ia menggunakan kayu sebagai bahan bakar, tetapi ternyata api yang dihasilkan kadang mati, sehingga ia beralih menggunakan gas.
Satu tabung gas habis untuk memasak satu panci soblok ketupat dalam semalam.
"Cara membuatnya mudah saja. Ketupat diisi beras, ditanak di dalam panci besar atau soblok. Ketupat diisi hampir penuh. Ketupat dimasak semalam dari pukul 20.00 WIB, sampai setelah subuh. Ketupat yang sudah matang, diangkat, diikat sebanyak 10 buah, dipindah dan digantungkan," katanya.
• Pantai Depok Bantul Didorong Jadi Zona Kuliner dan Wisata Internasional Layaknya Jimbaran Bali
Sehari, Sri menghabiskan 30 kilogram beras.
Beras itu bisa dibikin ketupat sebanyak 600 buah.
Saat musim kemarau lebih banyak, 50 kilogram beras untuk 1.000 buah ketupat.
Saat musim lebaran atau liburan hari raya, ia bahkan menghabiskan 100 kilogram beras untuk 2.000 buah ketupat.
"Kalau musim hujan, biasanya permintaan turun, tapi kalau liburan hari raya, itu saya bisa bikin lebih 100 kilogram untuk 2.000 buah ketupat. Harga ketupat Rp 12 ribu per ikat untuk ukuran besar dan Rp 10ribu per ikat untuk ukuran kecil," katanya.
Wadah ketupatnya sendiri dibikin oleh saudara-saudara Sri yang juga tinggal di sekitar rumah.
Satu ikat besar janur kelapa dibelinya dari tukang potong kayu pohon seharga Rp 50ribu per ikat.