Pada Mei 2016, pembuat film dokumenter asal Norwegia, Tonje Hessen Schei, membawa kisah Brandon ini lewat program film “Drone – This is No Game”.
Setelah membuka keburukan program drone militer AS, Bryant mengaku keluarganya diancam.
Rumah ibunya didatangi dua pejabat AU AS.
Para perwira itu mengatakan ke ibunya, ia jadi target serangan ISIS.
Menurut kuasa hukum Bryant, ini contoh intimidasi kepada para peniup peluit kasus.
Baik Daily Mail maupun The Sun yang menuliskan kisah Brandon Bryant ini, belum menyertakan tanggapan atau reaksi dari Pentagon, CIA, maupun pemerintah AS.(Tribunjogja.com/xna)