Kasus Demam Berdarah di DI Yogyakarta

Waspada DBD, Hingga Awal Februari Sudah Ada 50 Pasien di Bantul

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: Ari Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dbd_1101

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul mewaspadai merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di masyarakat.

Bukan tanpa alasan, dari Januari hingga awal Februari saja, kasus penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti itu tercatat sudah ada 50 laporan pasien terjangkit.

Puluhan kasus tersebut tersebar hampir merata diseluruh Kecamatan di Kabupaten Bantul.

Kecuali kecamatan Dlingo.

"Di Dlingo sampai sekarang belum ada laporan masuk mengenai DBD," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Bantul, Tri Wahyu Joko Santoso atau disapa dr. Oky, Senin (3/2/2020).

Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Catat 18 Kasus DBD Selama Januari

Jumlah laporan tersebut menurut dia, lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama.

Tahun lalu, kata dia, jumlahnya mencapai 80 kasus.

Kendati demikian, pihaknya mengaku tetap mewaspadai merebaknya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut.

Apalagi sekarang memasuki puncak musim penghujan.

Dimana ketika hujan, akan menimbulkan genangan yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk.

Salah satu antisipasinya, kata dia, mengimbau kepada warga agar rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dilingkup skala rumah tangga masing-masing.

Kemudian, warga diharapkan senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih (PHBS).

"Itu yang paling utama. Kemudian langkah preventif, kalau misalkan ada demam dan sakit segera berobat ke layanan kesehatan terdekat," imbaunya.

Korban

Sepanjang tahun 2020, dikatakan dr Oky, belum ada laporan masuk mengenai korban meninggal dunia yang diakibatkan demam berdarah Dengue.

Halaman
12

Berita Terkini