Kasus Demam Berdarah di DI Yogyakarta
Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Catat 18 Kasus DBD Selama Januari
Jika dibandingkan dengan data penderita DBD secara keseluruhan di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2019, 18 kasus ini baru mencapai 6 persen dari tota
Penulis: Andreas Desca | Editor: Ari Nugroho
Laporan reporter tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kulon Progo selama Januari hingga awal Februari 2020, mencapai 18 kasus.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Sri Budi Utami, Senin (3/2/2020) menyampaikan kepada Tribunjogja.com bahwa 18 kasus tersebut merupakan hasil pendataan selama Januari 2020.
Jika dibandingkan dengan data penderita DBD secara keseluruhan di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2019, 18 kasus ini baru mencapai 6 persen dari total 296 kasus.
• Sepanjang Januari 2020, Dinkes Kota Yogya Dapati 17 Kasus DBD
Disampaikan juga oleh kepala Dinkes, pada tahun 2019 dan tahun 2020 ini tidak ada pasien yang meninggal dunia akibat penyakit DBD.
Adapun sebagai langkah pencegahan merebaknya penyakit DBD di Kulon Progo, pihaknya sudah melakukan langkah yang disebut Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat.
"Dalam KIE tersebut kita menyampaikan tentang penyakit DBD mulai dari penyebab, tanda-tanda atau gejalanya, pengobatan dan pencegahannya," paparnya.
Selain itu, dia juga menyampaikan beberapa pesan kepada masyarakat terkait penyakit DBD.
• Awal Tahun, 50 Warga Gunungkidul Terserang DBD
Dia mengajak masyarakat untuk mengamati adanya breeding plance atau tempat yang mungkin digunakan untuk berkembang biak nyamuk di sekitar tepat tinggal masyarakat.
Hal ini berkaitan dengan datangnya musim penghujan karena menimbulkan potensi terciptanya lokasi yang dapat menjadi perindukan nyamuk.
Selain itu, dia juga menyampaikan untuk sebisa mungkin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara mandiri.
"Jika ada tempat yang berpotensi untuk perindukan nyamuk, bisa disebarkan serbuk anti nyamuk disana," katanya.
Ia juga mengharapkan peran aktif masyarakat untuk melaporkan jika menemukan kecurigaan tentang adanya kasus DBD di lingkungannya.
"Jika ada kecurigaan tentang adanya kasus DBD, segera laporkan ke puskemas terdekat," tandasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)