"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan dinas terkait untuk memberi perlakuan khusus kepada kedua pelaku karena Maret ini mereka akan menjalani ujian. Dimungkinkan nanti ujian dilakukan di sel tahanan,"kata Kodrat.
Mengapa Aborsi Jadi Jalan Keluar? Ini Analisis Psikolog UGM
Catatan Tribunjogja.com menurut Pakar Psikologi UGM, Prof Koentjoro soal aborsi adalah kematangan secara seksual itu, apakah dibarengi dengan rasa tanggung jawab atau tidak.
Bentuk tanggung jawab yang dimaksud adalah bila si pria bersedia menikahi pasangannya yang hamil.
Atau meskipun tidak menikah, bayi tetap dilahirkan dan ditanggung kehidupannya.
Koentjoro mengatakan banyak kalangan anak muda hanya ingin melakukan hubungan seksual tanpa mau si perempuan hamil.
"Bila tidak ada tanggung jawab itu, maka yang ada perempuan akan menutup-nutupi kehamilannya. Bahkan bisa melakukan aborsi atau melahirkan secara sendiri," terangnya.
Koentjoro mengatatakan, para pelaku akan merasa ketakutan dan bingung.
Secara psikologis mereka belum siap.
Mereka takut menghadapi respon orang tua, masyarakat, teman dan sekolah.
Dari sana maka timbulah kenekatan itu.
Menurutnya, fenomena ini lantaran banyaknya indekos yang hanya berburu uang tanpa mengindahkan aturan-aturan atau norma di masyarakat.
Anak muda merespon dengan mencari kos yang bebas atau campur sehingga risiko untuk melakukan hubungan badan di luar nikah besar termasuk potensi kehamilannya.
"Dari penelitian yang saya lakukan, banyak orang melakukan hubungan seksual di rumah sendiri, untuk kalangan mahasiswa bisa jadi di kamar kos," ulasnya.
Baca: Aneh, Pria Selandia Baru Ini Menyesal Gabung ISIS karena Tak Dapat Wanita Yazidi
Fenomena ini terjadi juga karena kurangnya kontrol dari orang tua, dan pemahaman akan agama yang kuat.