TRIBUNJOGJA.COM - Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengungkapkan abu vulkanis di atmosfer memang bisa mempengaruhi penambahan partikel di udara.
Meskipun demikian, ada yang harus diperhatikan, yakni mengenai seberapa besar abu yang bisa mempengaruhi penambahan partikel tersebut.
"Kalau abu vulkanik di atmosfer memang bisa mempengaruhi penambahan partikel di udara. Tetapi yang perlu diperhatikan di sini adalah jumlah abu yang seberapa yang bisa mempengaruhi?," ungkapnya pada Kamis (31/1/2019).
Namun untuk mengaitkan dengan cuaca yang terjadi saat ini, menurut Hanik masih harus melalui penelitian terlebih dahulu.
Baca: Masuk Puncak Musim Penghujan, Pemkab Sleman Siap Hadapi Bencana
Baca: Seorang Pengendara Motor Tewas Setelah Menabrak Pohon Tumbang
Hal tersebut mengingat hujan abu yang terjadi sangat tipis karena volume material yang terlontar saat ada guguran juga sangat sedikit.
"Kalau akan mengaitkan korelasi antara abu vulkanik dan cuaca saat ini menurut saya masih perlu penelitian lebih detail, mengingat hujan abu yang terjadi sangat tipis," terangnya.
Dia menambahkan, bahwa yang lebih mengetahui mengenai persoalan hal tersebut adalah BMKG.
"Mungkin lebih baik karena ini masalah Meteorologi, lebih detail dan tepatnya adalah tanya ke BMKG," katanya. (tribunjogja)