Meriahnya Kibaran Bendera Merah Putih di Jembatan Bambu Musiman Lendah Kulon Progo

Penulis: Alexander Aprita
Editor: Yoseph Hary W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BENDERA: Pengendara motor melintasi Jembatan Bambu Sesek Temben di Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo, Kamis (14/08/2025).

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Jembatan bambu darurat di wilayah Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo kini kembali dibangun untuk akses warga. Jembatan ini biasanya hanya dibangun di musim kemarau, saat debit air Sungai Progo sedang surut.

Jembatan bernama Sesek Temben ini pun tampak begitu semarak dengan kibaran sekitar 100 Bendera Merah-Putih. Benderanya terpasang di sepanjang sisi kiri dan kanan jembatan tersebut.

Suharno, warga setempat dan penjaga jembatan mengatakan pemasangan bendera sudah dilakukan sejak awal Agustus lalu.

"Pemasangannya dilakukan sendiri oleh warga secara swadaya," katanya ditemui pada Kamis (14/08/2025).

Menurut Suharno, Bendera Merah-Putih sengaja dipasang untuk memeriahkan suasana Hari Ulang Tahun (HUT) RI di bulan Agustus ini. Keberadaan bendera tersebut pun menarik perhatian warga.

Sebab di waktu-waktu tertentu, akan ada sejumlah warga yang sengaja datang hanya untuk mengabadikan penampilan jembatan bambu tersebut. Atau hanya sekadar menikmati suasana di sekitarnya.

"Biasanya saat sore hari atau hari Minggu pagi, itu ramai yang datang ke sini," ujar Suharno.

Pemasangan Bendera Merah-Putih pun juga menjadi bagian rutin dari jembatan tersebut setiap tahunnya. Apalagi jembatan tersebut menjadi jalur alternatif bagi warga Kulon Progo dan Bantul, khususnya pengendara sepeda motor.

Suharno mengatakan jembatan sudah dibangun sejak akhir Juli lalu, dengan anggaran total sekitar Rp 11 juta. Pembiayaan sepenuhnya berasal dari 11 warga setempat yang berinisiatif membangun jembatan tersebut.

Menurutnya, jembatan tersebut mempersingkat waktu perjalanan warga yang melintas. Terutama bagi pelajar hingga pekerja, yang setiap harinya harus ke Bantul dan Kota Yogyakarta atau sebaliknya, ke arah Kulon Progo.

"Kalau menurut warga, jembatan ini bisa mempersingkat jarak tempuh sampai sekitar 5 kilometer," kata Suharno.

Warga yang melintas juga cukup memberikan uang seikhlasnya. Saat memasuki musim hujan, jembatan tersebut akan rubuh dengan sendirinya karena terkena arus Sungai Progo yang mengalami peningkatan di musim tersebut.

Salah satu warga yang datang berkunjung ke Jembatan Sesek Temben adalah Prastiwi. Sore itu, ia datang bersama kedua anaknya untuk menikmati suasana sekitar jembatan.

Ia merasa adanya jembatan tersebut memberikan banyak manfaat. Selain menjadi pusat aktivitas, ia pun bisa menyingkat waktu perjalanan hanya dengan melewati jembatan tersebut.

"Apalagi kan saya juga punya kerabat di Kulon Progo," kata Prastiwi yang menetap di Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan, Bantul ini.

Ia biasanya harus memutar lewat Jembatan Bendung Kamijoro atau Jembatan Srandakan yang terhitung lebih jauh. Itu sebabnya, ia merasa sangat terbantu dengan adanya jembatan bambu musiman tersebut.(alx)

 

Berita Terkini