Setelah upacara siram dhadhap, Merti Dusun dilanjutkan dengan rebutan gunungan yang berisi aneka macam sayuran setelah sebelumnya dikirab keliling desa.
Acara merti dusun ini semakin meriah dengan diundangnya segenap masyarakat dusun sekitarnya, sebagai ungkapan kebersamaan.
Acara Merti Dusun sendiri diawali pada hari Jumat kliwon, dengan memetik padi bersama-sama dengan upacara adat.
"Habis sholat jumat ada kenduri, rasulan bersama tetangga dusun sebanyak 180 orang," tutur Widiwanto.
"Acara puncaknya, hari Sabtu (17/03/2018) ini, merti dusun dengan Kirab Budaya memuji keagungan Tuhan. Menampilkan 12 macam seni budaya," imbuh dia.
Iringan Kirab Budaya itu mengelilingi Dusun Dlingo 1 sepanjang 2 kilometer.
Pengunjung Merti Dusun, Regina Vanindika putri, yang juga merupakan mahasiswa perguruan tinggi di Yogya mengungkapkan, kegiatan kebudayaan Merti Dusun merupakan kegiatan yang sangat perlu dilakukan untuk memberikan pembelajaran kepada generasi muda.
"Apalagi zaman sekarang, jarang sekali anak muda melihat tradisi
Kebudayaan didesa," ungkapnya.
Ia berharap, Tradisi kebudayaan tetap dilestarikan dan dijaga sebagai warisan dari kebudayaan leluhur.
"Ada belasan seni tradisional yang ditampilkan dan dengan menyaksikan itu, kita bisa menambah pengetahuan," ungkapnya.
"Jika tidak dilestarikan akan hilang ditelan waktu. Menurut saya ini harus terus ada," imbuh dia.