TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tumiyem, warga Kampung Terban, RT 2 RW 1, Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogya tak henti-hentinya bersyukur lantaran lolos dari longsoran talud sepanjang 20 meter dan setinggi 30 meter di bantaran sungai Code.
Saat itu, dia berada di bawah talud yang longsor dan hampir menimpa rumahnya.
“Alhamdulilah, saya selamat, tidak ada korban jiwa. Padahal bisanya saya ambil sampah di dekat talud yang ambrol itu,” kenang Tumiyem kepada Tribun Jogja, Selasa (7/3/2017) sore.
Tumiyem adalah satu diantaranya sembilan Kepala Keluarga (KK) yang terpaksa harus mengungsi setiap malam di balai Rukun Warga (RW) setempat.
Hal ini lantaran talud di bantaran sungai Code ini ambrol, Senin (6/3/2017) pagi.
Dari jumlah tersebut terdapat empat KK yang rumahnya terancam longsoran secara langsung, diantaranya adalah Riyadi (42), Jumadi Yanto (45), Wanto (53), Supriyadi (53), dan Suroto (50).
Sementara, lima KK lainnya terdampak tak langsung longsoran, diantaranya adalah Ribut, Farhan, Lia, dan Karyono.
Talud ambrol di dekat rumahnya itu membuat hatinya bersama suami dan dua anaknya khawatir.
Rasa takut melingkupinya jika berlama-lama di rumahnya. Tugiyem masih ingat betul suara gemuruh dan reruntuhan yang terjadi di dekat rumahnya itu.
“Persis seperti gempa, ada suara gemuruh, dan saya tidak bisa membayangkan kalau berada di bawah rumah,” paparnya.
Dia pun terpaksa melakukan beberapa aktivitas seperti memasak di depan rumah. Pasalnya, beberapa bagian rumahnya mengalami keretakan pasca longsornya talud tersebut.
Sementara, saat senja mulai datang, dia bersama suaminya Jumadi Yanto dan dua anaknya mengungsi di balai RW setempat.
Jumadi Yanto, suami dari Tumiyem menjelaskan, tanda-tanda longsoran pun sudah dirasakan sejak paving blok mulai merekah. Sementara, retakan juga terjadi di beberapa sisi talud tersebut.
Dia sempat meminta istri dan anak-anaknya untuk mengamankan surat-surat berharga yang mereka miliki sejak Minggu (7/3/2017) malam.
“Saya sempat meminta mereka untuk memindahkan barang-barang dan surat-surat berharga. Saya juga meminta istri tidak beraktivitas di sekitar talud karena biasanya memilah sampah. Tiba-tiba Senin paginya sekitar pukul 08.20 WIB terjadilah longsor ini,” kata Jumadi.