Bom Kerak Roti, Bukti Nyata di Selatan (2)

Editor: Setya Krisna Sumargo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hanan Wiyoko, Iwan Al Khasni  

SESUNGGUHNYA jejak sejarah dan bukti ilmiah aliran piroklastika ke selatan di masa lampau sangat kuat. Tim Ekspedisi Sabuk Merapi 2011 yang menelusuri alur Kali Boyong, Kinahrejo, dan alur Kali Gendol hingga lebih kurang 9 kilometer dari puncak melihat dengan mata kepala sendiri jejak "wedhus gembel" itu. 

Bahkan lebih dahsyat lagi, menemukan sebaran bom kerak roti di Dusun Balong, Umbulharjo, Cangkringan. "Siapa bilang letusan Merapi tidak pernah mengarah ke selatan," tukas Ir Dewi Sri Sayuti, ahli geologi BPPTK Yogyakarta yang melakukan tes stratigrafi sederhana.

"Kita akan melihat lapisan tanah" kata Dewi sembari menggaruk tebing menggunakan gathul. Tebing di Dusun Balong itu memang memiliki lapisan-lapisan tanah yang berbeda, baik dari warna maupun stuktur batuan.

"Lapisan tanah di sini terlaminasi atau terkena endapan lahar dan lontaran awan panas," terang Dewi sambil menunjukkan perbedaan lapisan tanah yang terbentuk karena endapan lahar dengan awan panas.

Lahar yang mengendap biasanya dijumpai adanya lapisan laminasi serta polifragmen adanya batu-batuan vulkanik, baik kerikil maupun batu berukuran agak besar. Sedangkan endapan awan panas tidak menunjukkan adanya laminasi, serta ditemukan carkul atau arang kayu.

Adapun soal warna, dapat dibedakan cokelat untuk warna tanah dan endapan lahar, serta awan panas berwarna abu-abu. "Daerah ini pernah terkena dampak erupsi. Hanya produk letusan kapan perlu dites," kata Dewi. 

Selain jejak sapuan awan panas dan aliran lahar, temuan batuan bom kerak roti di tanah-tanah kosong di Dusun Balong membuktikan lontaran lava pijar dari puncak Merapi pernah sampai di wilayah itu. 

Batuan berwarna hitam keabu-abuan, dengan komposisi seperti campuran pasir, karbon, dan serpihan kaca, merupakan lava pijar yang terlempar ketika terjadi erupsi dan membeku dengan cepat. "Bisa sampai ke sini karena terbawa aliran awan panas," terang Dewi.

Tim juga mencoba membuktikan produk letusan Merapi 2010, dengan uji stratigrafi di Dusun Kinahrejo dan Dusun Trukan di Desa Kepuharjo. Sama seperti di Dusun Balong, tim melakukan uji di tebing tanah yang sudah dibuka dan menggali tanah kurang lebih sedalam 50 sentimeter.

"Endapan vulkanik diduga paling besar mengubur dusun pada 3, 4, dan 5 November," kata Dewi di Dusun Trukan. Pada pengukuran tersebut diketahui endapan hujan abu setebal tiga sentimeter, endapan surge atau awan panas seruaan setebal 6-7 sentimeter.

Sedangkan jatuhan pasir mencapai ketebalan 15 sentimeter. Ini bukti geologi, sangat ilmiah, bisa dipertanggungjawabkan secara nalar sehat. Dengan bukaan kawah ke tenggara, tumpukan material di lereng dan alur hulu Gendol dan Woro, maka jalan tol terbentuk secara alamiah.

Keberadaan bom kerak roti di Umbulharjo, endapan aliran piroklastik di sepanjang alur Kali Gendol hingga Argomulyo menjadi peringatan dini siklus erupsi mendatang, mahapralaya akan terulang jika kita tidak bersiap dari sekarang.(Tribunjogja.com)

Berita Terkini