Puluhan Ribu Lapangan Kerja Baru Lahir dari Program MBG di Sleman

Di sektor hulu, petani dan peternak lokal menjadi pemasok utama bahan pangan seperti beras, sayuran, telur, dan daging.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
ist
Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Sleman, Tri Mulia Wijayanti, S.ST. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digalakkan pemerintah pusat kini menunjukkan dampak nyata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Program ini tidak hanya berfungsi sebagai inisiatif sosial, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi yang telah menciptakan puluhan ribu lapangan kerja baru di berbagai sektor.

Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Sleman, Tri Mulia Wijayanti, S.ST., mengungkapkan bahwa implementasi MBG telah membuka peluang kerja signifikan bagi masyarakat.

"Kami mencatat adanya lonjakan penyerapan tenaga kerja, terutama di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terlibat dalam rantai pasok program ini," ujar Tri Mulia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/8/2025).

Menurut data yang dihimpun Dinas Tenaga Kerja Sleman, penciptaan lapangan kerja ini tersebar dari hulu hingga hilir.

Baca juga: MBG Bukan Sekadar Makan Gratis, Tapi Mesin Ekonomi Baru di Kabupaten Sleman

Di sektor hulu, petani dan peternak lokal menjadi pemasok utama bahan pangan seperti beras, sayuran, telur, dan daging.

Ribuan warga yang sebelumnya menganggur kini kembali aktif memproduksi komoditas pangan untuk memenuhi kebutuhan dapur MBG.

"Setiap dapur MBG membutuhkan tim yang solid, mulai dari tenaga pengolahan bahan, koki, hingga petugas distribusi. Ini artinya, setiap dapur mampu menyerap puluhan tenaga kerja," jelas Politisi Partai Gerindra tersebut.

Hingga saat ini, dengan semakin banyaknya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum MBG yang berdiri, total lapangan kerja yang tercipta diperkirakan telah mencapai puluhan ribu.

Selain itu, dampak domino juga terasa pada sektor transportasi dan logistik.

Ribuan kendaraan bermotor dan mobil sewaan kini digunakan untuk mendistribusikan bahan baku dan makanan jadi, menciptakan peluang kerja bagi para pengemudi dan kurir.

Meski demikian, Tri Mulia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.

"Kami terus berupaya memastikan seluruh proses berjalan efektif, dari pelatihan higienitas bagi pengelola dapur hingga standardisasi kualitas bahan baku. Tujuannya agar program ini tidak hanya berhasil secara ekonomi, tetapi juga secara gizi dan kesehatan," tutupnya.

Keberhasilan program MBG di Sleman menjadi contoh konkret bagaimana kebijakan sosial dapat diintegrasikan dengan strategi ekonomi untuk menciptakan pertumbuhan inklusif, mengurangi pengangguran, dan memberdayakan masyarakat secara menyeluruh. (*/rls)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved