Pentolan AMPB Berdamai dengan Bupati Sudewo, Ini Alasannya

Foto Husein dan Sudewo yang duduk berdampingan sambil mengacungkan jempol viral di media sosial. 

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Instagram/@patisakpore
BERDAMAI : Inisiator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Ahmad Husein, berfoto bersama Bupati Pati Sudewo dalam pertemuan mereka di sebuah rumah di wilayah Kecamatan Juwana, Selasa (19/8/2025). Husein mengaku sudah berdamai dengan Sudewo dan tak lagi terlibat dalam gerakan yang menuntut Sudewo lengser. 

Keduanya kini memilih tetap melanjutkan perjuangan untuk melengserkan Bupati Sudewo melalui mekanisme hak angket DPRD.

Baca juga: Catatkan Nol Kasus dalam Tiga Tahun Beruntun, Kemenkes Tetapkan Kota Yogya Bebas Penyakit Frambusia

Husein mengaku sudah berdamai dengan Sudewo setelah menerima komitmen Bupati untuk lebih transparan dalam pengelolaan anggaran dan mendengarkan aspirasi rakyat. 

Dalam kesempatan itu Husein juga mengaku dirinya merasa dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan politik.

“Saya merasa hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang yang punya kepentingan politik. Saya tidak mau lagi terlibat,” kata Husein. 

Sebelumnya, Husein sempat berencana menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada 25 Agustus 2025, dengan mengusung nama Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu dan menargetkan kehadiran hingga 50.000 massa.

Namun, rencana itu kini resmi dibatalkan.

“Mohon maaf kepada masyarakat. Demo tanggal 25 dibatalkan,” ujar Husein.

Ia mengaku siap menerima cibiran dan tuduhan negatif, termasuk dugaan suap.

“Biarin saja, besok juga ketahuan kok saya disuap atau tidak. Wong rumah saya jelek-jelek saja,” katanya.

Di sisi lain, mundurnya Husein tak menurunkan semangat AMPB untuk menggelar aksi unjukrasa.

Bahkan rencananya, AMPB akan menggelar aksi di gedung KPK pada September mendatang.

Koordinator AMPB, Teguh Istiyanto, menyampaikan rencana aksi ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta pada 2–3 September 2025.

“Kami akan mendesak KPK agar segera menetapkan Bupati Pati Sudewo sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA),” kata Teguh.

Untuk mendukung aksi tersebut, AMPB kembali membuka posko donasi.

Lokasi posko sempat dipindahkan dari depan DPRD Pati ke kawasan Alun-Alun, tepatnya di bawah videotron depan Kantor Bupati, karena alasan lalu lintas.

Mereka juga menggalang donasi Rp 5.000, baik berupa uang tunai maupun dukungan kendaraan untuk keberangkatan ke Jakarta.

“Kami akan transparan. Semua laporan keuangan dan mutasi rekening akan kami publikasikan setiap hari,” kata Bendahara AMPB, Mulyati.  

Artike ini sudah tayang di Tribun Jateng.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved