Guru Besar UGM Prof Lily Arsanti Bahas Pola Makan Alami dan Manfaat Serat bagi Kesehatan
Pola makan generasi terdahulu yang lebih menyesuaikan musim memberikan manfaat besar bagi ketahanan tubuh.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Guru Besar Ilmu Gizi Dasar sekaligus Sekretaris PSPG UGM, Prof. Dr. Lily Arsanti Lestari, S.T.P., M.P., membicarakan peran penting pola makan alami, buah, dan sayur dalam menjaga kesehatan tubuh.
Hal itu ia sampaikan dalam podcast Tribun Jogja pada 13 Agustus 2025.
Menurutnya, pola makan generasi terdahulu yang lebih menyesuaikan musim memberikan manfaat besar bagi ketahanan tubuh.
"Jaman dulu itu orang tua kalau mengonsumsi makanan disesuaikan dengan musimnya, sehingga variasi asupan gizinya lebih beragam," ujarnya.
Ia menyebut, makanan alami yang kaya antioksidan mampu mendukung sistem imun.
"Buah dan sayur tinggi serat dan vitamin, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup kita," kata Prof. Lily.
Namun, pola makan anak-anak sekarang cenderung bergeser ke pangan instan dan olahan.
Prof. Lily menjelaskan hal ini dipengaruhi promosi gencar, kemasan menarik, hingga gimmick hadiah yang lebih memikat.
"Pangan olahan itu mudah didapat, sementara buah atau sayur butuh effort, misalnya harus dikupas dulu. Jadi perlu strategi agar asupan buah dan sayur bisa meningkat," jelasnya.
Ia juga menerangkan tentang pangan fungsional, yakni makanan dengan komponen bioaktif yang memberi manfaat kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sesuai.
"Serat termasuk pangan fungsional karena bisa menghambat penyerapan glukosa sehingga menurunkan risiko diabetes, mencegah kolesterol tinggi, hingga penyakit jantung," tuturnya.
Kebutuhan serat, lanjutnya, bisa dipenuhi dengan membagi konsumsi buah dan sayur sepanjang hari.
"Bisa dibagi pagi, siang, atau malam. Selingannya jangan snack, tapi buah atau sayur karena lebih menyehatkan," ucapnya.
Ia menambahkan, serat membantu menahan rasa kenyang lebih lama sehingga efektif mencegah obesitas.
Untuk anak-anak yang kurang suka buah, mengolahnya menjadi jus bisa jadi pilihan meski harus segera dikonsumsi agar gizinya tidak cepat berkurang.
"Kalau buah dihancurkan, mikroba lebih cepat berkembang sehingga umur simpannya pendek. Tapi gizinya tetap bermanfaat selama segera dikonsumsi," pungkasnya. (*)
Hermeneutika Korupsi |
![]() |
---|
Roy Suryo Beberkan Kronologi Pembatalan Sewa Gedung UC UGM untuk Soft Launching Jokowi's White Paper |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini 19 Agustus 2025, Hujan Variatif, Sleman Berpotensi Petir |
![]() |
---|
Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik DIY Hari Ini Selasa 19 Agustus 2025, Wates Wonosari Sedayu |
![]() |
---|
5 Zodiak Bidik Hoki Gede Hari Ini Selasa 19 Agustus 2025, Aries Berani, Pisces Tuai Keberuntungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.