Musim Kemarau, Waspada Potensi Kebakaran Lahan hingga Kekeringan
Di puncak musim kemarau, Reni mengimbau warga untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Wilayah DIY memasuki musim kemarau. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi musim kemarau tahun ini berlangsung hingga bulan Oktober mendatang.
"Musim kemarau di DIY diprediksi berakhir umumnya pada Oktober dasarian I 2025," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas, Senin (18/8/2025).
Meski musim kemarau tahun ini terbilang pendek, dan berpotensi terjadi anomali kemarau basah, potensi bencana tetap menjadi ancaman.
Di puncak musim kemarau, Reni mengimbau warga untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan.
Waspadai juga kekeringan hidrologis, terutama di wilayah yang rentan mengalami kekeringan.
"Waspada potensi kebakaran hutan dan lahan di puncak Musim kemarau. Waspada juga kekeringan hidrologis di wilayah yang rentan mengalami kekeringan," ujarnya.
Siaga Air Bersih
Kepala Pelaksana Vadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, R. Haris Martapa mengatakan, pihaknya menyiapkan 500 tangki air bersih untuk menghadapi potensi bencana kekeringan di wilayah Bumi Sembada. Persiapan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi musim kemarau tahun ini.
"500 tangki on call. Nanti kalau kurang kita kerjasama dengan pihak lain, seperti baznas, perguruan tinggi dan lain lain," kata Haris.
Menurut dia, sebagai langkah antisipasi, tempo hari yang lalu, pihaknya juga telah mengumpulkan lurah hingga panewu yang wilayahnya dimungkinkan bakal terdampak kekeringan. Berdasarkan pemetaan, beberapa wilayah yang berpotensi terdampak adalah pemukiman di seputar jalur selokan Mataram maupun Van Der Wicjk di wilayah Minggir dan Seyegan.
Kemudian d wilayah Sleman utara seperti Tempel, Turi dan sebagian Pakem. Wilayah lain yang berpotensi terdampak kekeringan adalah pemukiman di Prambanan terutama di bagian atas. Namun demikian, sejauh ini belum ada laporan resmi mengenai permintaan droping air bersih dari warga hingga pertengahan Agustus ini.
"Sekarang masih aman," ungkap dia.
Keracunan MBG Pelajar di DIY, Ombudsman: Program Nyaris Tanpa Pengawasan, Pelanggaran Nir Sanksi |
![]() |
---|
Indosat Gandeng Erafone dan Oppo Hadirkan Festival Belanja di Jateng dan DIY |
![]() |
---|
DIY Masuk Prioritas Pembangunan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik, Eksekusi Tunggu Pusat |
![]() |
---|
DIY Raih Tiga Kategori Penghargaan di Smart Province 2024, Kolaborasi Pemerintah–Swasta Ditekankan |
![]() |
---|
Daerah Istimewa Yogyakarta Ranking 1 Angka Harapan Hidup Tertinggi di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.