Makna Syukur Kemerdekaan dalam Islam: Tauhid, Taubat, dan Akhlak

langkah nyata untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan menurut pandangan Islam

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
ist
langkah nyata untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan menurut pandangan Islam 

“Salah satu hukuman dari dosa adalah hilangnya nikmat dan datangnya bencana.”

Taubat adalah tanda kesadaran bahwa kita masih sering menyia-nyiakan nikmat Allah.

Kemerdekaan harus menjadi momentum untuk membersihkan diri dan masyarakat dari dosa yang tersembunyi maupun terang-terangan.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At Tahrim: 8)

Ulama besar seperti Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa taubat yang tulus itu mengandung empat unsur penting:

  • Berhenti dari dosa seketika itu juga tidak menundanya lagi.
  • Menyesali dosa yang telah dilakukan, dengan penyesalan yang lahir dari kesadaran akan kesalahan.
  • Berjanji kepada diri sendiri untuk tidak mengulanginya di masa depan.
  • Dan jika dosa itu menyangkut hak orang lain, maka wajib diselesaikan atau dikembalikan haknya.

Dengan kata lain, taubat yang sejati bukan hanya ucapan di lisan, tapi sikap total dalam hati, tindakan nyata dalam perbaikan diri, dan keberanian untuk bertanggung jawab.

3. Menjadi Muslim yang Menjalankan Syariat Islam dengan Benar

Kemerdekaan memberi ruang bagi kita untuk hidup sesuai tuntunan agama, di negeri ini, kita bebas untuk menegakkan salat, menutup aurat, mendidik anak dengan nilai Islam, dan berdakwah tanpa harus bersembunyi.

Maka, tidak ada alasan untuk tidak menjalani hidup sebagai Muslim yang taat.

Justru inilah saatnya menjadikan kemerdekaan sebagai peluang untuk menghidupkan syariat dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.

Inilah bentuk syukur yang konkret dan berkelanjutan. Karena iman bukan hanya di hati, tapi juga harus nampak dalam tindakan nyata.

Namun kita juga tak menutup mata di tengah zaman yang penuh ujian iman, menjalani hidup sesuai syariat tidak selalu mudah.

Godaan dunia, tekanan sosial, bahkan cibiran terhadap ajaran Islam bisa datang dari berbagai arah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved