Mpok Alpa Berpulang, Kenali Apa Itu Kanker Payudara dan Gejalanya!

Kabar duka, Mpok Alpa meninggal dunia akibat kanker payudara. Kenali gejala, faktor risiko, dan cara pencegahannya sejak dini.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
Kolase foto IG @raffinagita1717, @nina_mpokalpa
Kabar Duka Mpok Alpa Meninggal Dunia Hari Ini Jumat 15 Agustus 2025 Setelah Berjuang Melawan Kanker 

TRIBUNJOGJA.COM - Kabar duka datang dari dunia hiburan tanah air.

Komedian dan presenter, Mpok Alpa meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker payudara yang sudah lama dideritanya.

Penyakit tersebut ternyata pertama kali terdeteksi saat Mpok Alpa sedang hamil empat bulan.

Setelah melahirkan, pengobatan pun semakin intensif, bahkan sempat menjalani perawatan hingga ke Malaysia.

Kisah perjuangan Mpok Alpa melawan kanker menjadi pengingat bahwa penyakit ini masih menjadi ancaman serius, khususnya bagi kaum perempuan.

Melansir World Health Organization (WHO), kanker bertanggung jawab atas hampir 1 dari 6 kematian di seluruh dunia pada 2020.

Di Indonesia, kanker payudara adalah salah satu jenis kanker paling umum yang menyerang wanita,

bahkan menjadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker.

Apa Itu Kanker Payudara?

Kanker payudara terjadi ketika sel-sel di jaringan payudara mengalami mutasi genetik dan tumbuh tidak terkendali.

Sel kanker ini dapat membentuk tumor, menyerang jaringan sehat, hingga menyebar ke organ lain.

Pertumbuhan abnormal tersebut bisa dipengaruhi faktor genetik maupun gaya hidup.

Kanker payudara bisa terbentuk di saluran susu, kelenjar penghasil susu, atau jaringan lemak payudara.

Meski lebih banyak dialami wanita, pria juga berisiko terkena penyakit ini meski jumlah kasusnya lebih sedikit.

Jenis Kanker Payudara yang Paling Umum

Ada beberapa jenis kanker payudara, namun terdapat empat yang paling sering diidap:

  • Ductal Carcinoma in Situ (DCIS), kanker stadium awal yang masih terbatas di saluran susu.
  • Lobular Carcinoma in Situ (LCIS), kanker yang muncul di kelenjar susu namun belum menyebar.
  • Invasive Ductal Carcinoma (IDC), jenis paling umum yang bisa menyebar ke jaringan sekitar.
  • Invasive Lobular Carcinoma (ILC), kanker yang berawal di kelenjar susu lalu menyebar ke bagian tubuh lain.

Selain itu, ada juga jenis yang lebih jarang seperti angiosarkoma dan penyakit paget yang pertumbuhannya sangat agresif.

Faktor Risiko Kanker Payudara

Tidak semua orang memiliki risiko sama. Beberapa faktor yang

meningkatkan kemungkinan terkena kanker payudara antara lain:

  • Riwayat keluarga dengan kanker payudara.
  • Menstruasi pertama kali sebelum usia 12 tahun.
  • Menopause setelah usia 55 tahun.
  • Terpapar radiasi di area dada.
  • Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, atau makanan olahan tinggi lemak.
  • Obesitas dan kurang aktivitas fisik.

Gejala Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai

Pada stadium awal, kanker payudara sering tidak menunjukkan gejala berarti.

Namun, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai, di antaranya:

  • Benjolan keras pada payudara atau ketiak.
  • Perubahan bentuk atau ukuran payudara.
  • Kulit payudara tampak kemerahan, menebal, atau berkerut seperti kulit jeruk.
  • Puting mengeluarkan cairan darah atau bening.
  • Puting tertarik ke dalam (inverted nipple).
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar ketiak.

Jika Anda menemukan gejala tersebut, jangan ragu untuk segera lakukan pemeriksaan

ke dokter agar bisa terdeteksi sejak dini.

Baca juga: Kabar Duka Mpok Alpa Meninggal Dunia Hari Ini Jumat 15 Agustus 2025 Setelah Berjuang Melawan Kanker

Diagnosis dan Pengobatan Kanker Payudara

Ilustrasi deteksi dini kanker payudara
Ilustrasi deteksi dini kanker payudara (Shutterstock)

Untuk memastikan kondisi pasien, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik, 

USG payudara, mammografi, MRI, hingga biopsi.

Hasil pemeriksaan inilah yang menentukan stadium dan jenis kanker yang dialami.

Berikut metode pengobatan kanker payudara yang biasa dilakukan, antara lain:

  • Operasi, untuk mengangkat tumor atau jaringan kanker.
  • Radioterapi, menggunakan sinar-X untuk membunuh sel kanker.
  • Kemoterapi, pemberian obat khusus yang menghentikan pertumbuhan sel kanker.
  • Terapi hormon,  menghambat hormon pemicu pertumbuhan kanker.
  • Imunoterapi, membantu sistem imun tubuh melawan sel kanker.
  • Terapi target, bekerja lebih spesifik menghambat sel kanker.

Pemilihan metode pengobatan tergantung stadium, kondisi pasien, serta jenis kanker yang diderita.

Pencegahan dan Pentingnya Deteksi Dini

Meski tidak sepenuhnya bisa dihindari, risiko kanker payudara dapat dikurangi dengan pola hidup sehat.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang dan rendah lemak jenuh.
  • Rutin berolahraga minimal 30 menit per hari.
  • Hindari rokok dan batasi konsumsi alkohol.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Lakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin.
  • Konsultasi ke dokter jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker.

Kasus seperti yang dialami Mpok Alpa menjadi pelajaran penting bagi masyarakat untuk

lebih waspada terhadap kesehatan payudara.

Deteksi dini adalah kunci utama agar pengobatan lebih mudah dilakukan dan peluang kesembuhan lebih tinggi.

Dengan mengenali gejala, memahami faktor risiko, serta rutin melakukan pemeriksaan,

kita bisa menurunkan risiko kanker payudara berkembang menjadi lebih parah.

Semoga perjuangan almarhumah Mpok Alpa menjadi pengingat berharga bagi kita semua

ntuk lebih peduli pada kesehatan. Ingat, kesehatan adalah investasi terbaik kita.

(MG/Sabbih Fadhillah)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved