Kekurangan Makanan, Monyet Ekor Panjang Serang Lahan Pertanian di Gunungkidul

Suroyo, warga Ulu-Ulu mengungkapkan, peningkatan populasi monyet ekor panjang menjadi masalah serius.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Dok. Istimewa
MONYET: Foto dok ilustrasi. Penampakan monyet ekor panjang yang diamankan warga dan Komunitas Manah Ati di Logandeng, Playen, Gunungkidul. 

Dia mengatakan upaya tersebut dilakukan dengan mendasari hasil kajian yang dilakukan UGM yang mana serangan monyet ekor panjang terjadi karena ekosistem yang terusik oleh aktivitas masyarakat atau manusia

"Terjadinya konflik monyet ekor panjang dan masyarakat sudah sekitar 10-15 tahunan. Kami akan berupaya untuk menekan serangan monyet terhadap masyarakat. Dan, tentunya 
perlu ada kerja sama dan komitmen semua pihak untuk mengatasinya," urainya.

Selain menyerang lahan pertanian dan pemukiman warga, monyet ekor panjang juga dilaporkan menyebabkan  kecelakaan sepeda motor pada tahun lalu.

Sekretaris Dinas Perhubungan Gunungkidul, Bayu Susilo Aji mengatakan, tahun lalu sempat mendapatkan laporan adanya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara motor dengan monyet ekor panjang. Peristiwa terjadi karena pengendara kaget melihat adanya kawanan hewan liar ini menyeberang jalan.

“Untuk tahun ini belum ada laporan. Tapi, tetap harus diwaspadai potensi kecelakaan yang terjadi karena adanya aktivitas penyeberangan hewan liar ini,” katanya.

Menurutnya, sudah ada identifikasi lokasi yang menjadi tempat penyeberangan monyet ekor panjang, salah satunya di Jalan Baron tepatnya di Kalurahan Kemiri Tanjungsari. Selain itu, aktivitas penyeberangan hewan ini juga terpantau di kawasan Hutan Sodong di Kapanewon Paliyan. 

"Maka dari itu, kami imbau bagi pengunjung yang melintas diminta untuk lebih berhati-hati untuk mengurangi risiko kecelakaan," tandasnya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved