Potret Mandeh Kini: Surga di Selatan Sumbar yang Belum Diberi Atap
Mandeh di pesisir selatan Sumatera Barat (Sumbar) terlalu indah untuk disebut terabaikan, tapi terlalu sepi untuk disebut siap.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Namun, Nur Laini menyadari, lompatan itu belum sepenuhnya ditopang oleh infrastruktur yang memadai.
Pasca banjir bandang beberapa waktu lalu, masih banyak jalan desa dan jembatan yang belum diperbaiki, mempersulit akses wisatawan menuju destinasi tujuan.
Di tengah keterbatasan itu, Nur Laini menaruh harapan pada kolaborasi, salah satunya dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia melihat kehadiran mereka bukan hanya sebagai tamu yang singgah, tetapi sebagai agen kecil yang bisa membawa ide, energi, dan promosi bagi daerah.
“Dengan adanya anak-anak KKN ini, kita berharap bisa terbantu secara pemasaran dan promosi. Setidaknya, ada perbaikan di banyak sektor,” beber dia.
Baca juga: Lestarikan Ekosistem Bawah Laut Sumbar, Mahasiswa KKN UGM Tanam Terumbu Karang
Jalan Gelap
Langit Mandeh kerap bertabur bintang, tapi tanahnya gelap.
Di sepanjang jalan, cahaya hanya datang sesekali, dari jendela homestay yang berdiri sendiri-sendiri, jauh dari cukup untuk menyinari perjalanan.
“Kalau malam atau pagi-pagi buta, suasananya bisa bikin merinding. Kadang saya baca-baca doa saja semoga tidak diganggu,” kata Joni, sopir dari rental mobil yang saban hari mengantar tamu dari Padang menuju Kecamatan Koto XI Tarusan.
Joni sudah hafal betul setiap tikungan dan tanjakan di jalan nasional itu, jalan yang jadi nadi penghubung kawasan wisata.
“Apalagi kalau musim hujan, kabut turun, jarak pandang pendek, gelapnya dobel. Kita harus benar-benar hati-hati,” ujarnya.
Jalan itu berkelok-kelok, mengikuti kontur perbukitan. Di beberapa titik, tak ada pembatas jalan, hanya semak dan jurang.
Jika lampu mobil mati, yang tersisa hanya suara mesin dan nyali.
“Banyak tamu yang baru pertama kali ke Mandeh kaget. Mereka pikir jalan ke tempat wisata itu terang dan jelas. Padahal? Gelap gulita,” Joni terkekeh kecil, setengah menyindir.
Jalan itu tak hanya gelap, tapi juga menyimpan risiko yang tak kelihatan mata.
Long Weekend Maulid Nabi, Destinasi Wisata Jogja Ramai Diserbu Wisatawan |
![]() |
---|
Dinas Pariwisata Sleman Optimis Raih Pendapatan Retribusi Wisata Rp 6 Miliar di 2025 |
![]() |
---|
Kalurahan Margodadi Sleman Kembangkan Potensi Alam Desa Menuju Wisata Edukatif dan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Bali dan 4 Kota di Indonesia Ini Jadi Favorit Wisatawan untuk Balik Lagi |
![]() |
---|
Sensasi Menjelajah Ikon Eropa hingga Asia Tanpa Paspor di PICTNIQ Gunungkidul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.