Bila Izin Stadion Maguwoharjo Tak Kunjung Keluar, PSIM Yogyakarta vs Arema FC Digelar di SSA Bantul

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Panpel pertandingan PSIM Yogyakarta hingga saat ini masih mengusahakan agar tim berjuluk Laskar Mataram bisa berkandang di Stadion Maguwoharjo, Sleman saat berkompetisi di Super League 2025/2026.

Namun, bila perizinan tak kunjung keluar maka PSIM Yogyakarta kemungkinan besar akan menjalani laga kandang perdana di Super League melawan Arema FC di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul.

"Apabila nantinya sampai dengan last minute kita baru mendapatkan izin dari SSA kita akan melaksanakan pertandingan-pertandingan awal di SSA," ujar Ketua Panpel PSIM Yogyakarta, Wendy Umar Senoaji, JUmat (1/8/2025).

Dia menyebut, pertandingan kandang PSIM Yogyakarta di kompetisi kasta tertinggi tersebut banyak digelar pada sore hari sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan di SSA.

"Karena lampunya juga masih bisa untuk laga sore. Namun jika nantinya kita mendapatkan izin juga dari Maguwoharjo dengan penonton, bukan tidak mungkin kita melaksanakan pertandingan kita di Maguwo," jelasnya.

Dia pun menegaskan, untuk tim-tim yang memiliki resistensi dengan pendukung PSS Sleman, pihaknya tidak akan memaksakan bisa bertanding di Stadion Maguwoharjo.

"Untuk tim-tim yang ada resistensi dengan teman-teman di Sleman kita juga koordinasi dengan pihak lain seperti kepolisian. Sehingga kita tidak mungkin melaksanakan pertandingan di Maguwoharjo," jelasnya.

"Kita pasti menaati keputusan tersebut dan melaksanakan pertandingan di SSA, untuk tim-tim yang punya catatan kurang bagus dengan Sleman," tegasnya.

Baca juga: Harda Kiswaya Tak Beri Deadline bagi PSIM, Ini Syaratnya Bila Ingin Gunakan Stadion Maguwoharjo

Sampai saat ini, kata Wendy, pihaknya memang belum memastikan laga kandang perdana PSIM Yogyakarta di SSA Bantul dan menunggu perkembangan hingga detik-detik akhir.

"Kita belum memastikan ke SSA tapi semua upaya kita lakukan. Artinya yang kita ketahui SSA catatan serius dari I League, kemarin sudah melakukan inspeksi dan catatan paling penting adalah floodlight atau lumennya dari lampu stadion," ucapnya.

DIa menyebut, SSA Bantul mendapat catatan tebal pada lampunya yang baru 774 lux sedangkan untuk kebutuhan broadcast ada di angka 1.600 lux.

"Terakhir dilaksanakan pengecekan ada 774 lux. Persyaratan minimal itu 1600. Nantinya rencana pertandingan awal kita ada di sore hari, ini masih bisa," ulasnya.

"Babak kedua kita nyalakan lampunya masih bisa kita proses, namun kalau pertandingan dilakukan malam hari ini yang masih menjadi PR kita untuk pembenahan dan penambahan lux untuk pertandingan malam," tukasnya. (*)