Diserang Warganet Dampak Kasus Bootcamp Viral, Kampus RWID Jogja Angkat Suara

Saat ini pihaknya tengah mengumpulkan bukti-bukti, untuk melaporkan pemilik RWID online dan akun-akun penyebar berita bohong kepada kepolisian. 

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
Pihak Kampus RWID saat memberikan keterangan pers, Senin (28/7/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kampus Remote Worker Indonesia (RWID) Yogyakarta akhirnya angkat suara setelah terkena dampak dari kasus bootcamp yang viral di media sosial.

Bukan tanpa alasan, RWID program online yang bermasalah merupakan entitas berbeda dan tidak terkait dengan yayasan Tjandrawidjaja Bin Djajadiwangsa yang menaungi kampus tersebut.

Kuasa Hukum Yayasan Tjandrawidjaja Bin Djajadiwangsa, Ashadi Eko Prihwijiyanto, mengatakan RWID online didirikan oleh PT Pekerja Daring Indonesia Perjuangan (PDIP) yang berdiri pada 2022 silam.

Namun, ia tidak menampik, figur di belakangnya merupakan salah satu pendiri Yayasan Tjandrawidjaja Bin Djajadiwangsa, yang lantas melakukan insiasi pemebentukan PT baru atas nama pribadi.

"Kemudian, di PDIP mungkin ada miss management dengan investor, lalu viral, yang imbasnya sampai ke kami, karena dianggap ini entitas yang sama, padahal berbeda," katanya, Senin (28/7/2025).

Baca juga: Cerita Mahasiswa Asing di UNY Ikut Ngarit, Cari Pakan untuk Ternak di Seyegan Sleman

Dijelaskan, saat ini pihaknya tengah mengumpulkan bukti-bukti, untuk melaporkan pemilik RWID online dan akun-akun penyebar berita bohong kepada kepolisian. 

Bahkan, ia pun menilai, ada pihak-pihak yang berupaya memanfaatkan situasi yang terjadi pada sengkarut ini untuk mengeruk keuntungan pribadi.

"Kami sayangkan, adanya pihak lain yang nimbrung, memperkeruh suasana. Mereka punya kepentingan untuk membangun entitas sejenis. Sebelumnya mereka tergabung di PT PDIP, dan tampaknya akan membuat yang lain lagi," cetusnya.

Ketua Yayasan Tjandrawidjaja Bin Djajadiwangsa, Nurrun Muchammad Shiddieqy Hadna, menuturkan serangan warganet ke akun media sosialnya memberikan dampak yang sangat besar.

Padahal, ia menegaskan, miss management pada bootcamp yang viral tersebut dilakukan oleh entitas yang berbeda dan tidak terkait dengan kampusnya.

"Dampaknya, ada calon investor yang berminat pada Kampus Remote Worker, akhirnya dibatalkan. Nilainya Rp5 miliar, setelah ada persoalan RWID online ini. Jelas ini menjadi kerugian," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved